nusabali

Siswa SMPN 2 Bangli Maju ke FTBI Nasional

  • www.nusabali.com-siswa-smpn-2-bangli-maju-ke-ftbi-nasional
  • www.nusabali.com-siswa-smpn-2-bangli-maju-ke-ftbi-nasional

BANGLI, NusaBali - Siswa SMPN 2 Bangli I Putu Windu Segara meraih Juara I Lomba Bebanyolan (lawak) dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 tingkat Provinsi Bali. Atas prestasi tersebut, dia akan mewakili Bali di ajang serupa ke tingkat nasional.

Kepala SMPN 2 Bangli I Wayan Agus Suardana mengatakan salah satu siswa berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi. Awalnya, dilaksanakan lomba tingkat kabupaten. SMPN 2 Bangli mengirimkan beberapa perwakilan dan Windu Segara menjadi terbaik di tingkat kabupaten. "Kami ikuti beberapa katagori dan bisa mengantongi beberapa juara. Untuk juara pertama diraih pada katagori Bebanyolan," jelasnya Selasa (21/11).

Lanjutnya, Windu Segera mewakili Bangli ke provinsi. Siswa kelas IX ini mendapat juara pertama hingga akan mewakili Bali pada ajang FTBI tingkat nasional di Jakarta. "Rencana kegiatan akan dilaksanakan Desember, namun karena masih Pemilu maka kegiatan diundur pada Mei 2024," sebutnya.

Kepala sekolah asal Kelurahan Kubu ini menyampaikan SMPN 2 Bangli tidak hanya fokus mengembangkan akademik, tetapi juga non akademik seperti seni dan budaya. Hal ini juga selaras dengan penerapan Kurikulum Merdeka. "Kami berupaya menggali potensi para siswa melalui kegiatan pengembangan diri atau ekstrakulikuler," ujarnya.

Sekolah ini memiliki program Kamis Mebasa Bali dan Maprani (Kamini). Siswa diajarkan masatua Bali, Baanyolan, dan lainnya. "Hasil pembinaan yang dilakukan, tentu sekolah bisa mengirimkan lebih banyak perwakilan dalam perlombaan. Harapan kami lebih banyak lagi siswa kami bisa menunjukkan prestasinya," sambungnya.

Windu Segara mengaku secara intensif mendapat pendampingan, sehingga bisa meraih juara pertama di tingkat kabupaten dan provinsi. "Untuk lomba ini, persiapan sekitar tiga bulan. Lomba di tingkat kabupaten 21 Oktober dan di tingkat provinsi 15 November," ungkapnya.

Dia dibina oleh para guru, yakni Ni Ketut Juliantini, Ni Wayan Juliartini, Ida Ayu Made Sri Wahyuni, dan Komang Suartama. "Untuk tema diarahkan oleh pembina, kemudian saya diberikan keleluasaan untuk mengembangkan," kata Windu Segara.

Anak dari pasangan suami istri (pasutri) I Wayan Sukadana dan Ni Nengah Sumariani ini tertarik dalam bidang seni, khususnya lawak. Bahan lawakan dicari melalui media sosial. "Saya memang tertarik, awal ikut dolanan, sempat ikut lomba Pantomim. Baru kali ini ikut lomba Bebanyolan," akunya.

Windu Segara sejatinya anak pendiam. Namun celetukan yang dilontarkan kerap menghibur rekan-rekannya. Dia ingin lebih serius di bidang lawak dengan banyak berlatih, termasuk untuk tampil di Jakarta.7esa

Komentar