nusabali

Pemkot Larang Lampu Laser Pemecah Awan

Larangan Sementara Agar Hujan Turun di TPA Suwung

  • www.nusabali.com-pemkot-larang-lampu-laser-pemecah-awan

DENPASAR, NusaBali - Optimalisasi penanganan musibah kebakaran Tempat Pembuangan Akhir Regional Sarbagita (TPA Suwung) Denpasar terus dilaksanakan.

Armada pemadam kebakaran (Damkar) masih terus lakukan pemadaman dan helikopter juga masih melakukan water bombing dari udara. Selain menggunakan metode pemadaman itu, Pemkot Denpasar juga berharap hujan segera turun. Lalu dikeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 364/1859/Satpol PP Tahun 2023 yang mengatur tentang penghentian sementara penggunaan lampu laser/lampu sorot pemecah awan/meniadakan hujan hingga 25 Oktober mendatang. 

Kasat Pol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra saat dihubungi, Rabu (18/10) menjelaskan SE ini diterbitkan dalam rangka mendukung percepatan penanganan kebakaran di TPA Suwung. Hal ini lantaran dengan turunnya hujan diharapkan akan lebih cepat memadamkan titik api. Dikatakannya, Surat Edaran ini mulai berlaku sejak 18 Oktober 2023 sampai 25 Oktober 2023 dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan penanggulangan darurat bencana.

"Kepada pelaku usaha dan masyarakat untuk menghentikan sementara penggunaan lampu laser/lampu sorot yang berfungsi untuk memecah awan/meniadakan hujan untuk kegiatan upacara agama/adat, hajatan perkawinan, event dan kegiatan lainnya," ujarnya. Lebih lanjut dijelaskan, penghentian sementara penggunaan lampu laser/lampu sorot sebagaimana dimaksud bertujuan mempercepat turunnya hujan. Hal ini utamanya secara khusus di wilayah tanggap darurat bencana kebakaran dalam rangka penanggulangan kebakaran di TPA Suwung Kota Denpasar.

Bawa Nendra mengatakan, pengawasan terhadap pelaksanaan edaran ini akan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, Camat, Perbekel/Lurah serta Komando Penanggulangan Bencana Kebakaran di TPA Suwung Kota Denpasar. Diharapkan dengan turunnya hujan, penanganan dapat dilaksanakan lebih cepat dan dapat mendukung optimalisasi penanganan yang saat ini sudah berlangsung baik melalui darat dan udara. 

"Dengan turunnya hujan proses pemadaman dapat dioptimalkan, dan dengan berbagai langkah ini diharapkan dapat mendukung percepatan penanganan kebakaran di TPA Suwung, ini adalah upaya-upaya kita untuk bersama-sama mendukung penanganan musibah ini, sehingga semua pihak kami harapkan untuk maklum," ujarnya.

Terpisah Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas RI, Ervan Maksum mengatakan lembaganya mendorong optimalisasi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang dibangun di Bali, untuk mengejar target penutupan TPA Suwung yang saat ini sedang kebakaran. “TPST harus kita dorong cepat agar offtaker (pembeli RDF atau bahan bakar hasil pengolahan sampah)-nya ada. Seharusnya kita ingin peluncuran kirim ke Kalimantan, karena pembelinya ada di sana, jadi sesegera mungkin,” katanya di Denpasar, Rabu kemarin. 7 mis, ant

Komentar