KONI Bali Butuh Rp 60 M Ikuti PON 2024

Anggaran sebanyak itu akan tersedot paling banyak untuk akomodasi, baik transportasi, tempat menginap dan kebutuhan atlet di PON. Sedangkan dana Rp 60 miliar dinilai hanya cukup untuk mengirim 500 atlet Bali ke Aceh dan Sumut.

Demikian disampaikan Ketua Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, usai menjadi pembicara dalam rembug prestasi olahraga Bali 2023, untuk memperingati hari jadi ke-85 KONI di aula rapat KONI Bali, Jumat (13/10). 

“kalau anggarannya Rp 50 miliar akan kurang, jika Bali benar mengirim atlet peraih tiket ke ajang PON. Dari data saat ini Bali baru meloloskan 377 atlet, nanti pasti akan ada penambahan lagi. Harapan kami 500 atlet lolos babak kualifikasi PON," kata Oka Darmawan, yang mantan Sekum KONI Bali itu. 

Oka Darmawan mengatakan, dibandingkan anggaran PON XX/2021 di Papua, saat itu menghabiskan anggaran sebanyak Rp 39 miliar. Namun saat itu akomodasi, yang berupa tiket dan tempat menginap semuanya ditanggung tuan rumah Papua. Sedangkan untuk PON 2024 tidak ada akomodasi tiket yang ditanggung tuan rumah. 

“Untuk itu penambahan anggaran yang kita usulkan akan banyak tersedot untuk akomodasi, yang berupa tiket pesawat yang cukup mahal. Dulu saat ke Papua bisa langsung tanpa transit, sekarang kalau ke Aceh itu transit dulu di Jakarta, itu sangat lumayan anggaran untuk tiket," tutur Oka Darmawan, yang juga mantan Ketum Perbasi Bali.. 

Oka Darmawan memperkirakan dari Bali transit ke Jakarta, baru ke Medan, Sumatera Utara, kemudian yang bertanding ke Aceh lagi melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh. 

"Bukan soal akomodasi yang menjadi perhatian kita secara serius, kebutuhan lainnya terutama persiapan atlet, hingga tampil di PON itu memang sangat tinggi, semoga saja mendapat dukungan dari pemerintah," terang Oka Darmawan. 

Sehingga, kata Oka Darmawan, anggaran idel yang dibutuhkan maksimal Rp 60 miliar jika Bali mengirim 500 atlet ke PON 2024. Dia berharap semua atlet peraih tiket PON dapat dikirim mewakili Bali. 

“lolos kualifikasi PON adalah prestasi yang harus kita hargai. Saya berharap mendapatkan dukungan dari stakeholder terkait terutama pemerintah provinsi Bali,”kata Oka Darmawan, yang juga mantan Waketum KONI Bali itu. dek