nusabali

Kebakaran di Lereng Gunung Agung Meluas

Terjadi di Sejumlah Titik, Petugas Sulit Menjangkau Lokasi

  • www.nusabali.com-kebakaran-di-lereng-gunung-agung-meluas

KRPH Kecamatan Kubu menyebut kencangnya tiupan angin menyebabkan kebakaran pada lahan yang penuh semak-semak kering semakin cepat meluas ke wilayah lain

AMLAPURA, NusaBali
Kawasan hutan lindung di lereng Gunung Agung, Karangasem mengalami kebakaran di sejumlah titik. Sebaran kawasan yang terbakar pun semakin meluas diperkirakan mencapai sekitar 20 hektare. Penanggulangan kebakaran belum bisa dilakukan langsung ke titik api (hot spot), sebab lokasi dan medannya sulit dijangkau petugas.  

Kebakaran hutan di lereng Gunung Agung ini terpantau sejak, Rabu (27/9) dan hingga Kamis kemarin terus terjadi dan meluas. Awalnya terpantau di kawasan hutan lindung masuk wilayah Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Karangasem. Di sana terdapat 1 titik api dengan membakar lahan cukup luas sekitar 20 hektare.

Kebakaran kemudian berlanjut, Kamis kemarin di wilayah Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Di lokasi ini terpantau sebanyak 3 titik dan di Banjar Juntal, Desa/Kecamatan Kubu, sebanyak 1 titik, sehingga total jadi 5 titik kebakaran. Hanya saja, luas lahan terbakar di wilayah Banjar Belong dan Banjar Juntal, belum ada laporan.

Kepala Resort Pengelolaan Hutan (KRPH) Kecamatan Kubu, I Nengah Murna mengatakan kencangnya tiupan angin menyebabkan kebakaran pada lahan yang penuh semak-semak kering semakin cepat meluas hingga ke wilayah lain. Khusus untuk kebakaran lahan hutan di Banjar Bantas, Desa Baturinggit menurut lokasinya di lereng Gunung Abang Agung, RTK 8 di ketinggian 2.600 meter dari permukaan laut.

Murna menambahkan pihaknya kesulitan menjangkau lokasi titik api karena jauh dan medannya sulit. Untuk mencapai lokasi harus melintasi jurang dan lembah dalam. "Kita sementara hanya bisa memantau saja dan berupaya membuat sodetan, agar kebakaran tidak meluas," jelas Murna. Kebakaran di lokasi yang sama katanya sudah beberapa kali terjadi sejak tahun 2012. Sementara ini petugas lakukan pemantauan kebakaran dari jarak 5 kilometer.

Khusus di Banjar Juntal, Desa/Kecamatan Kubu jarak dengan pemukiman sekitar 20 kilometer, dan jarak titik api di Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu sekitar 7 kilometer. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana mengatakan dampak dari kebakaran itu belum bisa hitung kerugiannya. Dari pemantauan BPBD, titik api masih jauh dari lahan produktif warga maupun permukiman. Sementara pemadaman masih sulit dilakukan secara langsung dengan menjangkai titip api. Medan yang sangat sulit berpotensi membahayakan petugas karena bisa terjebak di sana.

Aksi penanganan kebakaran, Kamis kemarin dilakukan di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, kecamatan Kubu, Karangasem di bawah koordinasi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana, bersama KRPH (Kepala Resort Pengelolaan Hutan) Kecamatan Kubu I Nengah Murna.

Hadir juga memantau kebakaran kemarin Bupati Karangasem I Gede Dana, Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna, Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawan, Camat Kubu I Made Suratika, Perbekel Baturinggit I Gede Putu Telantik, dan warga masyarakat. Kebakaran dilaporkan warga Banjar Bantas ke Perbekel Baturinggit I Gede Putu Telantik dan lanjut berkoordinasi dengan KRPH Kecamatan Kubu I Nengah Murna.

Sementara informasi yang dihimpun, kebakaran hutan di kawasan Gunung Agung berdasarkan NASA - SNPP tercatat sebanyak 33 titik. Rinciannya kobaran api di 17 titik besar, dan 16 titik sedang. Kalau berdasarkan NASA - NOAA20 tercatat hanya 25 titik. Rinciannya, 20 titik api sedang, sebanyak 5 titik api kecil, dan api besar tidak ada. NASA-MODIS hanya 3 titik. 7 k16

Komentar