nusabali

17 Siswa SMP Ikuti Pertukaran Pelajar ke Australia

  • www.nusabali.com-17-siswa-smp-ikuti-pertukaran-pelajar-ke-australia
  • www.nusabali.com-17-siswa-smp-ikuti-pertukaran-pelajar-ke-australia

SINGARAJA, NusaBali - 17 siswa SMP di Buleleng mengikuti program pertukaran pelajar ke Point Cook College Melbourne, Australia. Mereka akan menjalani program pertukaran pelajar pada 5 - 12 Oktober mendatang. Enam belas diantaranya adalah siswa SMPN 1 Singaraja sedangkan 1 orang lainnya dari SMP Lab Undiksha Singaraja.

Kepala SMPN 1 Singaraja Nyoman Purnayasa, Selasa (26/9) kemarin, menjelaskan program pertukaran pelajar ini sudah menjadi agenda tahunan sejak tahun 2013 lalu. Program ini sempat terhenti saat Pandemi Covid-19 lalu. Program ini pun tetap berjalan karena dukungan penuh dari orang tua siswa.

Sebelum diberangkatkan, siswa-siswa ini sudah disiapkan secara khusus. Siswa yang akan berangkat, sudah dibekali dengan kemampuan akademis, bahasa asing dan juga pengetahuan dan penguasaan adat seni budaya.

“Di sana mereka akan berbaur langsung dengan siswa. Selain bertukar pelajaran akademis, mereka juga akan belajar bersama dan saling bertukar seni budaya masing-masing. Nanti ada penampilan juga dalam pentas seni budaya,” ucap Purnayasa.

Sementara itu, Selasa kemarin belasan siswa dan guru pendamping meminta restu kepada Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Mereka pun dilepas secara resmi di rumah jabatan bupati Buleleng. Lihadnyana berharap ke depannya program pertukaran pelajar ini bisa lebih merata tidak hanya di sekolah perkotaan saja tetapi merata di seluruh wilayah Buleleng. Sehingga setiap siswa memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama.

Lihadnyana menugaskan kepada Kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk memfasilitasi siswa yang berminat. Karena  menurutnya  pertukaran pelajar merupakan program yang diikuti dengan rasa bangga dan pengalaman yang berlimpah.

Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini berpesan kepada siswa agar benar-benar menyerap ilmu yang diberikan oleh di sekolah tujuan. Lalu pengalaman dan hal positif dapat diadopsi dan digetok tularkan di sekolah setelah kembali pulang. “Di sana harus cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Baik kondisi lingkungan, kurikulum, maupun metode pembelajaran di sekolah. Siswa harus mengisi dirinya dengan kompetensi, kreativitas, dan inovasi sehingga meningkatkan percaya diri. Adik-adik ini harus bisa lebih dari mereka, mental kita harus diasah,” tegas Lihadnyana.7k23

Komentar