Warga Adopsi Eks Anjing Liar di PKP

Kepala Dinas PKP Bangli I Wayan Sarma mengatakan sebelumnya di kandang penangkaran tersebut ada tujuh ekor anjing. Seluruhnya merupakan anjing yang kerap berkeliaran di areal perkantoran Pemkab Bangli. Kandang anjing di bekas kantor dinas PKP yang ada di wilayah Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli, itu bersifat darurat. Mengingat pada saat itu sedang gencar penanganan rabies dan banyak ditemukan anjing liar berkeliaran di areal Kantor Bupati Bangli.

Anjing liar tersebut selanjutnya direlokasi di bekas Kantor Dinas PKP. "Di kantor lama, masih terdapat bekas kandang. Untuk kebutuhan makanan, ada sumbangan sukarela dari para staf Pemkab Bangli pecinta binatang," jelasnya Senin (4/9).

Sekitar 10 hari pascarelokasi, imbuhnya, enam ekor anjing telah diadopsi oleh warga. Sehingga saat ini hanya tersisa seekor anjing di penangkaran.

Kata Wayan Sarma, kandang tersebut tidak akan dimanfaatkan lagi. Sebab bekas kantor yang berlokasi di wilayah Banjar Blungbang ini akan segera dibongkar untuk lahan Gelanggang Olahraga (GOR).

Jelas Wayan Sarma, mengacu pada Perda Provinsi Bali tentang penanggulangan rabies, dirinya tidak menampik memang di kabupaten/kota harus ada shelter atau tempat penampungan untuk anjing liar atau yang diliarkan. Hanya saja, hal ini belum ada tindak lanjut.

"Untuk saat ini belum ada rencana untuk pembuatan shelter. Jika ke depan nanti ditemukan anjing liar lagi, dan apabila dicurigai rabies, maka akan dilakukan upaya eliminasi," ujarnya.

Namun demikian, untuk eliminasi harus jelas dan menjadi jalan terakhir. Oleh karena itu, untuk tetap menekan kasus rabies, diutamakan langkah sosialisasi pada masyarakat. Di sisi lain, pantauan di bekas kantor dinas PKP, tiga kandang yang dimanfaatkan sebagai tempat relokasi anjing liar seluruhnya telah kosong. Tidak ada satupun anjing di lokasi tersebut. 7esa