nusabali

PBSI Bali Minus Rp 100 Juta

Pengurus Patungan Ikuti Kualifikasi PON

  • www.nusabali.com-pbsi-bali-minus-rp-100-juta

Pihaknya sempat mengajukan anggaran sebesar Rp 400 juta. Namun, kata Winurjaya, dari program yang dirancang itu hanya mendapatkan Rp 75 juta dari KONI Bali.

DENPASAR, NusaBali 
Pengprov Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) Bali mengaku minus sekitar Rp 100 juta usai mengikuti babak kualifikasi PON, di GOR Amongraga, Yogyakarta. Anggaran minus tersebut karena hanya dibantu KONI Bali sebesar Rp 75 juta. Sedangkan dana yang dihabiskan tembus sekitar Rp 175 juta. 

Untuk itu, sejumlah pengurus PBVSI Bali pun langsung patungan secara internal untuk menutupi kekurangan dana selama persiapan dan mengikuti babak kualifikasi PON. 

Menurut Ketum Pengprov PBSI Bali, Wayan Winurjaya pada Kamis (24/8), menjelang persiapan ke kualifikasi PON, pihaknya sempat mengajukan anggaran sebesar Rp 400 juta. Uang sebanyak itu untuk persiapan mengikuti kualifikasi PON, diantaranya mulai latihan, TC sentralisasi, uang saku latihan, transportasi, dan uang saku saat Yogyakarta dalam babak kualifikasi PON. 

Namun, kata Winurjaya, dari program yang dirancang itu hanya mendapatkan Rp 75 juta dari KONI Bali.  Menurunya, kondisi itu membuat pihaknya mengubah sejumlah rencana, salah satunya menggunakan perjalanan darat ke Yogyakarta. 

Menurut Winurjaya, hal itu dilakukan untuk menekan pengeluaran tiket dan biaya transportasi. Pria asal Batur Kintamani Bangli itu pun menegaskan, program masih berjalan sebagaimana mestinya, termasuk TC sentralisasi dan uang saku latihan dan uang saku selama ikut kualifikasi PON. 

"Setelah kita tekan seluruh pengeluaran, kita menghabiskan Rp 175 juta, karena balik dari Jogjakarta akhirnya menggunakan pesawat atau jalur udara," tutur Winurjaya, yang mantan Ketua Pengkab PBSI Bangli itu. 

Sedangkan jalur udara dipakai sebagai bentuk bonus, karena sejak awal Bali sangat diremehkan. Akhirnya Bali mampu meloloskan tim bulutangkis putri di nomor perorangan ke PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara, setelah menempati urutan ketiga di wilayah tiga dalam kualifikasi PON, yang dihuni DI Yogyakarta, Banten, Jawa Tengah dan Bali.

"Kita jadinya defisit Rp 100 juta, kita langsung patungan sejumlah pengurus dan manajer tim PON. Patungan ada Rp 10 juta, ada Rp 5 juta, ada juga menggunakan dana kas pribadi cabor. Sehingga semuanya bisa berjalan karena pengurus berbuat secara maksimal untuk atas nama Bali di ajang nasional," tandas Winurjaya. 

Winurjaya mengaku tidak bisa berbuat terlalu banyak, karena anggaran hanya seperti itu diplot oleh KONI Bali. Padahal PBSI Bali telah berupaya jauh lebih maksimal dibandingkan saat ikut kualifikasi menuju PON XX/2021 di Papua lalu. 

"Grup Bali itu sangat berat di babak kualifikasi PON, banyak pihak ada upaya menjegal Bali. Kita masih mampu melakukan perlawanan, buktinya Banten dapat kita kalahkan hingga mampu meloloskan tiga atlet ke PON 2024," kata Winurjaya. dek

Komentar