nusabali

Megawati Minta Perkuat Akar Rumput

Setelah Golkar–PAN Gabung ke Gerindra

  • www.nusabali.com-megawati-minta-perkuat-akar-rumput

Bagi PDI Perjuangan politik sebenarnya itu berada di grass roots (akar rumput), dengan turun ke bawah bersama dengan rakyat.

JAKARTA, NusaBali
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut menanggapi adanya koalisi Partai Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra yang terbentuk pekan lalu.

Hasto menjelaskan dua hari lalu, dirinya bertemu Megawati di Bali. Dia lalu menanyakan soal kemungkinan adanya arahan dari ketua umum menyikapi kerja sama partai politik tersebut.

“Ibu menjawab perkuat akar rumput. Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput, karena bagi PDI Perjuangan politik itu bukan high politics, the real politics (politik sebenarnya) itu berada di grass roots (akar rumput),” kata Hasto saat PDIP menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid) atas penyelenggaraan program pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pembagian kacamata baca gratis di 435 desa se-Kabupaten Bogor, di Lapangan Teluk Pinang, Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023).

Hasto mencontohkan politik yang sebenarnya dengan melaksanakan program-program yang langsung bersentuhan dengan rakyat. Program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis kepada rakyat merupakan politik nyata yang diperjuangkan PDIP.

“Jadi dua hari yang lalu pada saat Bu Mega berada di Bali, saya melaporkan kegiatan penerimaan MURI atas rekor kesehatan ini. Kebetulan saat itu sedang ada acara deklarasi dari Golkar, PAN, dan PKB yang membangun kerja sama dengan Gerindra. Lalu Ibu bertanya kepada saya, “Kamu lihat acaranya tidak? Saya lihat Ibu. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?” Jawaban Ibu adalah, ‘perkuat akar rumput’,” ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa kemarin.

Perkuat ke akar rumput dengan turun ke bawah bersama dengan rakyat. Lantaran bagi PDIP, politik itu bukan high politics. The real politics (politik sebenarnya) itu, kata Hasto, berada di grass roots (akar rumput). Untuk itu, lanjut Hasto, apa yang dilakukan politisi PDIP yang juga anggota DPR RI Adian Napitupulu dengan memprakarsai program pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pembagian kacamata baca gratis ini merupakan kerja politik secara nyata untuk rakyat.

“Karena itulah, semoga pemberian rekor MURI dan Leprid memberikan suatu motivasi kepada kita,” ucap Hasto.

Hasto menegaskan, PDIP dalam berjuang bukan untuk mendapatkan penghargaan. Tetapi yang terpenting, bahwa perikehidupan rakyat itu dapat ditingkatkan. Terlebih juga dalam rangka memperingati HUT ke–78 Republik Indonesia.

Sementara Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDI Perjuangan (TKRPP PDIP) Adian Napitupulu, menegaskan pihaknya menghormati bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke Partai Gerindra. Namun tak terlalu terpengaruh dengan keputusan Golkar-PAN yang memilih gabung dengan Gerindra-PKB di Pilpres 2024.

Adian menekankan kepada seluruh kader PDIP, yang dibutuhkan saat ini bukanlah kibaran bendera koalisi partai politik yang banyak, melainkan fokus untuk turun ke bawah menemui rakyat.

“Beberapa hari yang lalu kita melihat partai-partai berkumpul membangun koalisi, kerja sama, tapi apakah jumlah partai akan menjadi kunci kemenangan? Kunci kemenangan pemilu bukan hanya di tangan partai, tapi di tangan setiap rakyat Indonesia,” kata Adian.

Menurut Adian, cukup Pemilu 2014 menjadi bukti dan pengalaman dengan kerja sama politik partai yang minimal, namun tetap bisa membawa kemenangan.

“Sudah berkali-kali, 2014 kita menangkan pemilu walaupun saat itu di sebelah sana jumlah koalisi partainya jauh lebih banyak. Jadi, tugas kita bukan memperbanyak kibaran bendera koalisi ataupun kerja sama partai, tidak. Pemilu tidak sesederhana itu,” ucapnya.

Adian mengingatkan agar semua pihak terkhusus kader PDIP untuk fokus saja turun ke bawah membantu rakyat.

“Tugas kita adalah turun ke bawah, bukan untuk menebarkan janji, tapi menjelaskan pada rakyat dan membuktikan siapa yang paling mau berjuang untuk rakyat. Karena di partai ini saya diajarkan bahwa rakyat tidak untuk diperbincangkan, rakyat tidak untuk didiskusikan, rakyat tidak untuk menjadi teman obrolan meminum kopi di sore hari. Rakyat adalah yang harus kita perjuangkan,” tegas Adian.

Sementara itu, pasca deklarasi Golkar–PAN gabung ke Gerindra, Golkar Bangli mengambil langkah untuk ikut memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI di Pilpres 2024. Kantor DPD II Golkar Bangli pun akan dijadikan posko pemenangan Prabowo Subianto.

Ketua DPD II Golkar Bangli Gusti Winuntara, mengatakan sesuai keputusan induk partai bahwa Partai Golkar berkoalisi untuk mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Selaku kader, tentu pihaknya tunduk pada instruksi induk partai. “Kami siap mengamankan dan menjalankan instruksi tersebut,” kata Gusti Winuntara, Selasa (15/8).

Terkait persiapan, Gusti Winuntara menyampaikan jika sebelumnya pihaknya telah melakukan persiapan dalam rangka pencapresan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Para relawan, organisasi masyarakat (ormas) sayap partai, dan kader telah melakukan konsolidasi. “Nah tinggal mengalihkan saja dukungan kepada Prabowo Subianto,” ujarnya.

Politisi asal Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli, ini melihat kesolidan dan kekompakan para kader Golkar Bangli ditambah lagi dukungan dari partai koalisi, pihaknya optimistis meraih kemenangan dalam Pilpres nanti.

“Yang namanya menang, tentu peraihan suara di atas 50 persen,” sebutnya. Diakui sejauh ini memang belum dilakukan rapat lintas partai koalisi untuk membahas strategi pemenangan. Namun demikian, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pembahasan.

Kata Gusti Winuntara, bentuk keseriusan, pihaknya menyiapkan kantor DPD II Golkar Bangli untuk dijadikan posko pemenangan.

Sedangkan Ketua DPD II Partai Golkar Badung I Wayan Suyasa mengaku masih wait and see, karena sejauh ini belum mendapatkan instruksi yang pasti di wilayah masing-masing tentang keberadaan koalisi ini.

“Tentunya kami di daerah masih wait and see, menunggu sejauh mana koalisi ini akan digetoktularkan ataupun diinstruksikan ke bawah. Karena dalam konteks mendukung capres, itu nanti kan ada cawapresnya. Apakah setelah ada pasangan capres cawapres baru kita diinstruksikan secara masif, ataukah sementara masih di tingkat DPP,” ujarnya, Selasa (15/8).

Akan tetapi, menurut Suyasa, apapun instruksi dari DPP Partai Golkar, pihaknya di internal Partai Golkar Kabupaten Badung pasti akan mengikuti arahan dan instruksi dari DPP. Disinggung apakah dari koalisi ini figur dari Golkar yakni Airlangga Hartanto berpeluang mendampingi Prabowo Subianto menjadi cawapres, Suyasa berharap hal tersebut bisa terwujud jika melihat capable dan dukungan riil Partai Golkar yang besar.

“Kalau berbicara Partai Golkar, adalah pemenang kedua secara nasional di pemilu sebelumnya dengan jumlah kursi 85 kursi di DPR RI. Sehingga logikanya, kami di DPD II menginginkan Pak Airlangga sebagai calon presiden. Akan tetapi terlepas dari bagaimana arah dukungan DPP Golkar ke Pak Prabowo, tetap kita hormati,” ucap Suyasa.

“Intinya, simbol kami di DPP (Airlangga Hartanto, Red) bisa diberikan suatu reward dan kelayakan dari masing-masing partai pendukung dari Pak Prabowo dengan melihat capable, kualitas, dan dukungan riil dari Partai Golkar yang begitu besar. Harapan kami sih seperti itu. Kalau bisa figur terbaik kami, Pak Airlangga bisa menjadi paketnya Pak Prabowo,” kata politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi ini.

Lalu apakah koalisi Golkar-Gerindra akan berlanjut di Pilkada Badung pada November 2024 mendatang? Menurut Suyasa dunia politik berjalan dinamis. Yang jelas, selain koalisi pilpres, Suyasa juga fokus untuk membesarkan partai di Badung dengan merebut minimal 20 persen kursi di DPRD Badung dalam laga Pileg 2024. Jika tercapai target tersebut, maka Golkar Badung berpeluang menelurkan calon kepala daerah. Seperti diketahui, Golkar saat ini memiliki 7 kursi dari 40 kursi. Sedangkan tahun 2024, kursi DPRD Badung akan bertambah menjadi 45 kursi.

“Kami di internal Partai Golkar optimistis bahwa untuk pemenangan, minimal membesarkan Partai Golkar di wilayah Kabupaten Badung. Jika kami mampu memberikan bukti tembus minimal 20 persen, maka memenuhi persyaratan mengusung calon kepala daerah. Tentunya setelah Pileg dan Pilpres, kita akan duduk kembali melihat situasi dan kondisi masing-masing partai dilihat dari anggota DPRD yang terpilih pada 14 Februari 2024,” tandas Suyasa. 7 k22, esa, ind

Komentar