nusabali

Tim Matching Fund Unmas Denpasar Dukung Pengembangan Ekowisata Kampung Kopi Camp

  • www.nusabali.com-tim-matching-fund-unmas-denpasar-dukung-pengembangan-ekowisata-kampung-kopi-camp
  • www.nusabali.com-tim-matching-fund-unmas-denpasar-dukung-pengembangan-ekowisata-kampung-kopi-camp
  • www.nusabali.com-tim-matching-fund-unmas-denpasar-dukung-pengembangan-ekowisata-kampung-kopi-camp
  • www.nusabali.com-tim-matching-fund-unmas-denpasar-dukung-pengembangan-ekowisata-kampung-kopi-camp
  • www.nusabali.com-tim-matching-fund-unmas-denpasar-dukung-pengembangan-ekowisata-kampung-kopi-camp
  • www.nusabali.com-tim-matching-fund-unmas-denpasar-dukung-pengembangan-ekowisata-kampung-kopi-camp

TABANAN, NusaBali.com – Desa Batungsel di Kabupaten Tabanan bukan hanya sebagai wilayah penghasil kopi. Desa yang berada di Kecamatan Pupuan ini juga memiliki potensi dikembangkan sebagai destinasi pariwisata.

Pengembangan ekowisata Kampung Kopi Camp (KKC) di Desa Batungsel ini pun mendapat dukungan dari Tim Matching Fund (MF) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar.

Dengan pendanaan dari Kemendikbudristekdikti yang bersinergi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), Tim MF Unmas Denpasar sudah melakukan identifikasi potensi pada Maret 2023.

Program ini secara resmi telah diluncurkan pada 22 Juli 2023 lalu dengan melihatkan dosen Unmas di lintas bidang ilmu, yaitu Dr Ir Ni Gusti Agung Gde Eka Martiningsih MSi, Dr I Made Wahyu Wijaya ST, Dr I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini SS MHum, dan Dr Gde Bagus Brahma Putra SE MSi MPar. Masing-masing dosen melibatkan mahasiswa sebagai wujud kegiatan Merdeka Belajar untuk bersinergi dan berkegiatan di luar kampus. 

“Rencananya program pendampingan akan  berlangsung hingga akhir tahun 2023,” kata Ketua Tim MF Unmas Denpasar, Dr Ir Ni Gusti Agung Gde Eka Martiningsih MSi. 

Pengembangan ekowisata KKC Pupuan ini merupakan bagian dari konsep kopi sirkular yang dikembangkan Tim MF Unmas Denpasar. Tujuannya adalah memaksimalkan budidaya kopi hulu hilir dengan konsep ekonomi hijau. 


“Selain ekowisata, tim MF juga melakukan pengelolahan limbah kopi menjadi baglog dan kompos,” lanjut Ni Gusti Agung Gde Eka Martiningsih. 
 
Untuk kegiatan di KKC, tim mendampingi pengelola KKC untuk mengajak orang memahami kopi sebagai tanaman yang semua bagiannya sangat bermanfaat. 

Konsep ‘all about kopi’ menjadi misi dari usaha pengembangan kopi di bidang pariwisata. Konsep ekowisata Kampung Kopi Camp (KKC) dengan ikon berupa glamping yang pendiriannya memanfaatkan semua bagian pohon kopi. 

“KKC ini mempunyai misi agar semua orang memahami bahwa kopi sangat berguna, bahkan akarnya kami manfaatkan untuk asbak dan kegiatan yang dilakukan di KKC berkonsep kembali ke alam. Para pengunjung juga bisa mengenal lebih jauh budidaya kopi dan menyadari manfaat kopi,” ungkap pengelola KKC, I Nyoman Widada yang biasa dipanggil Pak Dodo ini.   
Dengan memperhatikan potensi KKC, pendampingan tim MF dilakukan untuk meningkatkan promosi wisata dan pengembangan Kampung Kopi Camp berkonsep ‘all about coffee and natural camp’. 

Selain mengupayakan penambahan fasilitas penerangan dan signage KKC, Tim MF Unmas Denpasar juga merancang website wisata yang informatif serta sejumlah program peningkatan soft skill sebagai penunjang layanan bagi pengunjung KKC, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. 


Mengingat potensi dan pentingnya komunikasi yang strategis  dalam mempromosikan KKC, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengembangannya diarahkan pada kemampuan  menarasikan produk dan paket wisata yang dimiliki, pengelolaan website untuk meningkatkan traffic kunjungan, copywriting untuk membuat unggahan dan caption   dengan hastag yang komunikatif, serta skill fotografi dan videografi. 

“Target kegiatan pengembangan ekowisata kampung kopi adalah peningkatan kompetensi sumberdaya manusia dan beberapa fasilitas promosi seperti website dan penyusunan copywriting tentang keunikan  Kampung Kopi Camp,” jelas Dr I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini SS MHum, dosen prodi Sastra Inggris yang bertugas mendampingi tim KKC Pupuan. 

Pelatihan dilakukan secara berkala dengan empat aktivitas, yaitu pelatihan copywriting dan pendampingan penyusunan narasi dan deskripsi promosi wisata, pelatihan pemandu wisata dalam bahasa Inggris, pelatihan pengelolaan website dan pengelolaan media sosial. Selain tim KKC, pemuda di sekitarnya juga dilibatkan agar target pemberdayaan masyarakat dapat tercapai. 

“Melalui program MF Universitas Mahasaraswati Denpasar ini, pengelola KKC diharapkan mampu melakukan promosi wisata agar jumlah kunjungan wisatawan makin meningkat,” imbuh Ni Gusti Agung Gde Eka Martiningsih selaku Ketua MF Unmas. 

Dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis Unmas ini juga menegaskan bahwa promosi wisata KKC sangat berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan staff pengelola Kampung Kopi Camp. 

Pendampingan yang diberikan menghasilkan sejumlah luaran, seperti satu buku ber-ISBN dan tiga modul  yang masing-masing membahas copywriting, media sosial dan fotografi/videografi. Semua ini ditujukan agar tercapai misi mengenalkan Model Kopi Sirkular yang bermanfaat bagi peningkatan budidaya kopi di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 

Komentar