nusabali

Tabanan Juara Pertama Lomba Busana Kategori Busana Malam di PKB ke-45

Rai Wahyuni Sanjaya Berharap Kreativitas dengan Tenun Kerajinan Bali Terus Lestari

  • www.nusabali.com-tabanan-juara-pertama-lomba-busana-kategori-busana-malam-di-pkb-ke-45

TABANAN, NusaBali - Torehkan prestasi dalam kreativitas seni dan budaya, Kabupaten Tabanan Raih Juara Pertama kategori Busana Malam dalam Lomba Busana dan Parade Busana PKB ke-45 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Minggu (2/7).

Juara ini pun mendapat apresiasi langsung dari Ketua TP PKK Tabanan Ny Rai Wahyuni Sanjaya yang hadir dalam acara tersebut. Perlombaan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster selaku penggagas ide dalam lomba busana tersebut. Selain itu juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, seluruh Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali beserta anggota, serta para kepala OPD terkait berikut para desainer dan peserta lomba.

Perlombaan busana PKB tahun 2023 ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni Lomba Busana Kerja Adat Berpasangan, Busana Wisuda Jenjang Pendidikan Tinggi (Toga) dan Busana Malam berpasangan. Kabupaten Tabanan dalam kesempatan ini memenangkan juara pertama dalam perlombaan busana malam dengan model yang memperagakan Gusti Ayu Septian Maya Dwi Utama dan I Ketut Darjika Astu, serta desainernya Andri Purwanto. Sementara Juara 2 diraih Kota Denpasar dan juara 3 diraih Kabupaten Gianyar. Adapun desain tema yang tampilkan adalah Winih Nirmalaning Segara.

Untuk diketahui pemilihan juara lomba telah melewati berbagai tahapan kategori penilaian selama 3 bulan. Mulai dari mengumpulkan desainer, melihat kembali desain-desain yang logis untuk diwujudkan. Dilanjutkan dengan memanggil kembali desainer untuk mempresentasikan seluruh hasil konsep dari desainnya dan membawa serta rancangan busana yang telah mencapai 50 persen.

Bahkan dalam tahapan penilaian ini setiap tahapan diberikan edukasi tujuan kompetisi disampaikan oleh dewan juri. Bukan hanya untuk menentukan menang dan kalah, namun berfokus untuk melestarikan tekstil tradisional Bali. Tentunya dengan mempertimbangkan culture identity (identitas budaya), pencapaian harmonisasi termasuk etika dan estetika.

Di kesempatan itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota yang telah tampil dengan mengikuti ajang lomba seperti ini. Dia menyebutkan Dekranasda telah memberikan ruang kreativitas kepada para desainer dan top model Bali, serta para penenun untuk selalu membangkitkan kreativitas dan inovasi dalam balutan tenun tradisional.

"Saya sebagai Ketua Dekranasda, ingin sekali masyarakat Bali kembali menata busana, sesuai dengan adat dan karakter ketimuran kita, tidak lepas dari kearifan lokal dan sekaligus memberikan multiplier effect, kepada kegiatan-kegiatan yang lainnya. Ketika busana adat kita meningkat dan mengarah pada kearifan lokal tradisional kita, ekosistem akan terbangun dengan baik," terangnya.

Bunda Koster menyampaikan, seraya berharap, ke depannya inovasi desain busana juga bisa dikreasikan untuk kegiatan sehari-hari, tak hanya busana adat sembahyang, tetapi juga busana untuk wisuda, busana Jero Mangku, Yowana, hingga busana pecalang.

Sebagai peraih juara, Ketua Dekranasda Tabanan Ny Rai Wahyuni Sanjaya merasa bangga dan memberikan apresiasi luar biasa terhadap kreativitas desainer muda yang mampu mengharumkan nama Tabanan di bidang pelestarian seni dan budaya. "Astungkara untuk tahun ini, Tabanan memperoleh juara pertama untuk busana malam, jadi ini suatu pencapaian yang luar biasa, astungkara banget, ini merupakan kebanggaan kita," ujarnya penuh semangat.

Bunda Rai Sanjaya menyampaikan kompetisi ini tidak hanya mencari juara saja, tetapi bagaimana secara bersama-sama meningkatkan kreatifitas sekaligus melestarikan tenun, tenun ikat, terutama endek yang merupakan hasil kerajinan Bali.

"Ke depannya bukan sekadar mengejar juara, tetapi pelestarian yang paling penting dan nanti untuk busana malam ini semoga bisa digunakan untuk masyarakat secara luas, tentunya dengan konsep yang lebih sederhana," tambahnya. des

Komentar