nusabali

3 Tahun Dibui, Sukaja Mulai Asimilasi

  • www.nusabali.com-3-tahun-dibui-sukaja-mulai-asimilasi

Setelah selama 3 tahun mendekam di LP Tabanan selaku terpidana kasus korupsi dana Bansos Rp 455 juta, mantan Ketua DPRD Tabanan 2004-2009 Wayan Sukaja akhirnya hirup udara ‘bebas’ dan mulai menjalani asimilasi (kerja sosial) sejak Rabu (7/10).

Sukaja menceritakan, hari pertama asimilasi kemarin, dirinya diantar ke Kantor Perbekel Marga Dajan Puri dan diterima Sekdes Nyoman Sudana. Sedangkan Perbekel Made Rasma tak ada di tempat karena sedang study banding bersama para Perbekel se-Kabupaten Tabanan tentang pengelolaan dana desa ke Jogjakarta. 

Setelah laporan ke Kantor Perbekel Marga Dajan Puri, Sukaja lantas diantar pulang ke rumahnya di Banjar Bugbugan, yang berjarak sekitar 500 meter. “Hari pertama saya di rumah dulu. Besok (hari ini) saya baru akan turun menemui Bendesa Adat Tengah Kangin,” papar Sukaja, yang dijebloskan ke sel tahanan sejak 12 November 2012 selaku terpidana 4 tahun kasus korupsi dana Bansos senilai hanya Rp 455 juta.

Sukaja mengakui, selama menjalani asimilasi hingga Maret 2016 mendatang, dirinya wajib melakukan kegiatan sosial di Desa Pakraman Tengah Kangin. Selain ngayah di Pura Kahyangan Tiga, Sukaja juga akan berbagi keterampilan membuat sarana upakara seperti kemben, sokasi, tempat dupa, tempat tisu, dan aneka kerajinan lainnya berbahan baku korban bekas.

Saat dikunjungi kerabat dan warga sebanjar di rumahnya, Rabu kemarin, Sukaja sempat menunjukkan keterampilannya membuat sokasi. Bahkan, Sukaja langsung mempraktekkan bagaimana menggiling koran bekas untuk pembuatan sokasi atau kemben.

Menurut Sukaja, sejak setahun lalu, dirinya telah membuat 200 buah kerajinan tangan berbahan baku koran bekas. “Pertama kali saya buat hiasan dinding berupa Ongkara dan kaligrafi. Setelah itu, saya berpikir untuk buat sarana upakara seperti kemben, sokasi, dan tempat dupa,” katanya.

Sukaja mengaku habiskan waktu 3 hari untuk menyelesaikan sebuah kemben. Proses menggiling koran bekas disebutkan memakan waktu paling lama. Ada tiga jenis kemben yang dia buat: segi empat, bundar, dan lonjong. Rata-rata ukuran kemben yang dibuat Sukaja dengan lebar 27 cm. 

Soal keterampilannya membuat kemben, Sukaja mengaku belajar secara otodidak. Dia tertarik melihat teman lainnya di LP Tabanan yang terampil bikin aneka bentuk senjata hi-ngga kapal laut berbahan baku koran bekas. “Saya akhirnya punya ide untuk membuat kemben dan tempat dupa. Belajar secara otodidak, akhirnya jadi. Kalau tak salah, sudah ada 200 sokasi dan hiasan dinding saya buat,” tuturnya.

Agar menarik, sokasi bikinannya itu diberi warna dan motif ukiran, sehingga ada kesan mewah. Menurut Sukaja, sokasi berbahan baku kertas koran itu sangat kuat dan tanah lama. Sokasi ini anti air, karena dilapisi lem. Lapisan lem itu pula yang menyebabkan kerajinan jadi mengkilap. 

Selanjutnya... 

Komentar