nusabali

Peed Aya Pesta Kesenian Bali XLV, Duta Buleleng Tampilkan ‘Samudra Baniaga’

  • www.nusabali.com-peed-aya-pesta-kesenian-bali-xlv-duta-buleleng-tampilkan-samudra-baniaga

SINGARAJA, NusaBali - Buleleng  yang memiliki pesisir terpanjang di Bali menjadi inspirasi dalam garapan seni yang dibawakan Duta Kabupaten Buleleng saat peed aya atau pawai Pesta Kesenian Bali XLV, Minggu (18/6) di Denpasar.

Sebuah garapan apik bertema ‘Samudra Baniaga’ yang berarti ‘perniagaan bahari’ ditampilkan sebagai kebanggaan ikonik Buleleng.

Deretan seniman berjumlah 182 orang dari Sanggar Manik Uttara dan Yowana Giri Emas berjalan perlahan memasuki panggung di depan Bajra Sandhi Denpasar. Pasukan pembawa papan nama, kober mengawali sebagai pembuka. Kemudian diikuti oleh penari Tari Pancasila dan Tari Nelayan yang merupakan hasil rekonstruksi Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng. 

Terakhir di akhir barisan ada sejumlah seniman yang membawakan tari tematik yang bercerita tentang Pura Pabean di kawasan Pura Pulaki.

Dalam sajian tari ini riasan para penari sangat menonjol menggambarkan berapa etnis di Indonesia. Seperti sejarah Pura Pabean yang berlokasi di seberang Pura Pulaki, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dikenal sebagai Pura yang menstanakan Ida Bhatari Manik Mas Subandar. 


Pura di bibir pantai ini pun memiliki unsur religi agama Hindu, Tiongkok  dan Islam. Bahkan pura yang bernafaskan beberapa keyakinan dan kepercayaan ini membuktikan adanya perkawinan kultur wujud arsitektur. 

Pembina Duta Buleleng I Kadek Sofyan Artawan menjelaskan dalam garapan ini dia sempat melakukan kajian referensi. Mulai dari jalan cerita hingga kostum yang akan dipakai. Sehingga nilai-nilai dalam garapannya dapat sampai ke penonton. Dia pun banyak mendapatkan masukan dari pembinaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng dan juga tim kurator dari Pemprov Bali. 

Sofyan menyebut persiapan dari garapan ini cukup singkat yakni kurang lebih 10 hari.  Dia pun tidak menampik selama pembinaan ditemui sejumlah kendala. "Kemarin sempat terkendala mencari waktu latihan bersama untuk menyatukan garapan. Karena memang peserta berlatih di beberapa tempat berbeda. Tetapi semuanya bisa teratasi," ungkap Sofyan. 7k23

Komentar