Pakai Bebangkit, Piodalan Saraswati Dipuput Sulinggih

Piodalan Saraswati di SMA PGRI Amlapura, Jalan Sudirman Amlapura, antara lain, dipuput Ida Pedanda Gede Made Putra Datah dari Geria Adi Dukuh Pesawahan, Banjar Dukuh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Prosesi persembahyangan di sekolah ini dikoordinasikan Kasek I Ketut Jelantik, mulai dari pembersihan hingga prosesi pacaruan. Jelantik mengaku, piodalan ini dipuput sulinggih karena memakai Banten Bebangkit, selain Banten Suci dan Pejati, serta ada Banten Pacaruan.  

Sebelum puncak upacara, sekolah mementaskan Tari Rejang Dewa oleh delapan penari. Tarian ini menambah khusyuk jalannya upacara. "Kami rutin merayakan Saraswati setiap enam bulan (210 hari) sekali, bersama SMK PGRI Amlapura," jelas I Ketut Jelantik.

Dia menyebutkan, Piodalan Saraswati untuk memperingati turunnya ilmu pengetahuan. Harapannya,  agar seluruh siswa mendapatkan berkah, menjadi siswa cerdas, pintar, dan kelak menjadi anak yang berguna untuk nusa dan bangsa.

Sementara itu, Piodalan Saraswati di SMAN 1 Amlapura, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, juga dipuput Ida Pedanda Gede Buruan Diler Peling, dari Geria Taman Kawan Buruan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Prosesi Piodalan dikoordinasikan Kasek I Ketut Marta Ariana. Prosesi juga diawali pementasan Tari Rejang Dewa, lanjut persembahyangan bersama.

Piodalan Saraswati di Pura Jagatnatha, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, dipuput Ida Pedanda Istri Kania Nawa Ratna dari Geria Tegeh, Lingkungan Ampel, Kelurahan Karangasem. Sedangkan piodalan serupa di Pura Pamaksan Sang Hyang Aji Saraswati, di Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem berlangsung sore hari, dipuput Ida Pedanda Istri Oka Keniten dari Geri Layahomba, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat.

Selain di sekolah – sekolah, Piodalan Saraswati juga digelar di Pura Jagatnatha, hingga Pura Pamaksan Sang Hyang Aji Saraswati.7k16