nusabali

Badung Kenalkan Sejarah Hotel Pertama di Kuta Saat Pawai PKB XLV 2023

  • www.nusabali.com-badung-kenalkan-sejarah-hotel-pertama-di-kuta-saat-pawai-pkb-xlv-2023
  • www.nusabali.com-badung-kenalkan-sejarah-hotel-pertama-di-kuta-saat-pawai-pkb-xlv-2023
  • www.nusabali.com-badung-kenalkan-sejarah-hotel-pertama-di-kuta-saat-pawai-pkb-xlv-2023
  • www.nusabali.com-badung-kenalkan-sejarah-hotel-pertama-di-kuta-saat-pawai-pkb-xlv-2023
  • www.nusabali.com-badung-kenalkan-sejarah-hotel-pertama-di-kuta-saat-pawai-pkb-xlv-2023

MANGUPURA, NusaBali - Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 semakin dekat. Mengacu pada tema ‘Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi, Samudra Cipta Peradaban’ Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung bakal membawakan garapan pawai ‘Segara Wisata’ yang menceritakan awal pariwisata Bali.

Sekitar 200 seniman Gumi Keris akan dilibatkan saat pawai di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Niti Mandala Denpasar, Juni mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan garapan pawai dari Badung telah mendapatkan pembinaan dari provinsi beberapa waktu lalu. Saat pawai, ada dua garapan tematik yang akan ditampilkan. Pertama, garapan tentang sejarah pendirian hotel pertama di Kuta. Dalam garapan ini menggambarkan konflik warga masyarakat Kuta dengan orang asing bernama Mads Lange yang semula dikira hantu. Setelah memperkenalkan diri bahwa dirinya akan mendirikan sebuah hotel, masyarakat Kuta mau menerima Mads Lange.

“Dalam garapan ini nanti barisan penari fragmen dan bangunan rumah (hotel) beratap alang-alang akan menampilkan gambaran bagaimana sejarah pendirian hotel pertama di Kuta. Diiringi penabuh Baleganjur Remaja,” kata Sudarwitha, Minggu (7/5). 

Sedangkan garapan kedua yakni tari kreasi berjudul ‘Layar Samas’ yang menggambarkan para nelayan memainkan layar sebelum dipasang pada jukung-jukung. Garapan ini nantinya diiringi dengan tabuh perkusi. “Untuk garapan ‘Layar Samas’ ini diambil dari karya seniman Badung I Wayan Lotring yang terinsipirasi saat melihat layar perahu,” jelas mantan Camat Petang ini.


Selain dua garapan tersebut, Badung juga menampilkan beberapa item kesenian saat pawai. Seperti remaja berbusana Payas Lelunakan, barisan penari tedung, barisan penari Tari Sekar Jepun maskot Kabupaten Badung, serta barisan iringan tabuh Gong Suling. “Kami melibatkan seniman 200 orang untuk pawai. Penggarapannya sudah dipersiapkan. Geraknya tidak sulit, hanya saja memang melibatkan cukup banyak personel,” jelas Sudarwitha.

Dia melanjutkan, untuk materi keseluruhan yang akan ditampilkan di PKB 2023, Pemkab Badung telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 4 miliar. Khusus untuk pawai pembukaan dianggarkan sekitar Rp 100 juta. “Itu untuk pakaian, latihan, peralatan, dan transportasi. Jadi semua untuk itu, termasuk nanti biaya rias,” sebut Sudarwitha.

Adapun materi yang diikuti lebih dari 20 item, antara lain seperti Gong Kebyar Dewasa, Wanita dan Anak-anak, Gong Suling, Baleganjur, Topeng Bondres, Kesenian Klasik, Taman Penasar, Karya-karya Seni Legendaris, dan masih banyak lagi. Sudarwitha menegaskan, duta-duta yang akan tampil dipilih secara merata dari enam kecamatan dan selalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Setiap tahun wakil yang kami kirim beda-beda. Formatnya masing-masing kecamatan merata duta yang kita kirim,” kata Sudarwitha sembari menyebut pembinaan seniman yang akan tampil sudah mulai dilakukan sejak Januari 2023. 7 ind

Komentar