nusabali

Pura Dhang Kahyangan Petitenget Gelar Caru Pelaban Sasih Kawulu dan Pujawali Jelih

  • www.nusabali.com-pura-dhang-kahyangan-petitenget-gelar-caru-pelaban-sasih-kawulu-dan-pujawali-jelih

MANGUPURA, NusaBali
Pura Dhang Kahyangan Petitenget di Desa Adat Kerobokan menggelar dua upacara yadnya secara berurutan bulan ini.

Satu upacara yadnya, yakni Caru Amreta Bhuwana/Pelaban Sasih Kawulu, digelar saat Tilem Kawulu yang jatuh pada rahina Soma Paing Merakih, Senin (20/2). Upacara ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Sedangkan satu upacara lagi yakni Pujawali Jelih, diselenggarakan pada rahina Buda Wage Merakih, Rabu (22/2). Upacara ini digelar setiap enam bulan sekali.

Penyanggra Caru Pelaban Sasih dan Pujawali dari persiapan sampai dengan berakhirnya Yadnya dilaksanakan oleh Banjar Pegilir, yakni Banjar Babakan dan Banjar Beluran Desa Adat Kerobokan, Krama Pengerob, Permas, Pemaksan Pura Dhang Kahyangan Petitenget serta Prajuru Pura Dhang Kahyangan Petitenget lan Pura Masceti Ulun Tanjung.

Pemucuk Prajuru Pura Dhang Kahyangan Petitenget dan Pura Masceti Ulun Tanjung, AA Ngurah Rai Yuda Darma, mengatakan yadnya tersebut digelar untuk mewujudkan sradha bhakti kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa dengan upakara dan upacara yang berbeda. Setiap tahun sekali nemoning Tilem Kawulu, Caru Amreta Bhuwana ini digelar untuk Ngutpeti atau Mapayahu Jagat beserta isinya agar mendapatkan Jagadhita.

“Memasuki Sasih Kawulu di Desa Adat Kerobokan dilaksanakan Caru Amreta Bhuwana/Pelaban Sasih Kawulu yang pelaksanaannyadi Pura Dhang Kahyangan Petitenget saat Tilem Kawulu dengan sarana caru Godel Selem Batu,” ujarnya kemarin.

Rai Yuda yang juga Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung ini juga menyebut, pelaksanaan Caru Pelaban Sasih Kawulu tahun ini juga berdekatan dengan pelaksanaan Pujawali Jelih Pura Dhang Kahyangan Petitenget. “Pujawali dilaksanakan setiap enam bulan sekali, sedangkan Caru Pelaban Sasih dilaksanakan setahun sekali. Pada tahun ini pelaksanaanya pas berdekatan,” katanya.

Rai Yuda melanjutkan, rangkaian Pujawali sudah diawali dengan Mapanguning Pujawali pada 18 Februari 2023 dan Ngias atau Ngajum Ida Bhatara pada 21 Februari 2023. Untuk pujawali tahun ini, kata Rai Yuda, akan berjalan kembali normal seperti pelaksanaan sebelum Covid-19. Ida Bhatara akan nyejer selama tiga hari mulai 23-25 Februari 2023 dan Ida Bhatara akan Mesineb pada 25 Februari 2023.

Pihaknya juga mengingatkan kepada umat se Dharma yang akan tangkil ngaturang pangubakti agar datang pada saat Ida Bhatara Nyejer, lantaran pada saat puncak Pujawali prosesi upakara dan upacara sangat padat. “Bila berkenan juga bisa mendahului, karena Ida Bhatara Luhuring Dhang Kahyangan Petitenget pada 21 Februari 2023, mulai Pukul 18.00 Wita sudah melinggih di pepelik,” katanya. *ind

Komentar