nusabali

Berburu Kado Natal di Ubud Artisan Market

  • www.nusabali.com-berburu-kado-natal-di-ubud-artisan-market
  • www.nusabali.com-berburu-kado-natal-di-ubud-artisan-market
  • www.nusabali.com-berburu-kado-natal-di-ubud-artisan-market

GIANYAR, NusaBali.com - Ubud Artisan Market (UAM) kembali digelar untuk kali ketiga pada tahun ini. Digelar pada akhir tahun, festival untuk promosi UMKM ini jadi medan berburu kado Natal.

Sebanyak 70 UMKM ikut meramaikan gelaran selama dua hari ini hingga Minggu (18/12/2022) di Taman Baca Ubud, Jalan Raya Sanggingan, Banjar Penestanan Kaja, Desa Sayan.

Puluhan UMKM tersebut berasal dari berbagai sektor seperti perhiasan, kerajinan, mode, kuliner, termasuk brewery arts seperti minuman arak.

Manajer Komunikasi UAM Gustra Adnyana, 32, mengungkapkan bahwa semenjak pandemi perhelatan yang dirintis oleh Janet DeNeefe dari Yayasan Mudra Saraswati ini telah bertransformasi dari murni artisan menjadi festival mewadahi UMKM.

Awalnya, UAM dibuat sangat artisan dan diisi oleh produk artisan tulen melalui kurasi mendalam mengikuti indikator perajin serta kerajinan. Namun, mengingat terpukulnya UMKM akibat krisis kesehatan global itu, pergelaran dibuat lebih akomodatif untuk mengerek semangat para pelaku bisnis kecil.

“Karena ini akhir tahun, Ubud Artisan Market temanya tentang liburan dan Natal. Bisa dijadikan ajang untuk berburu kado Natal yang unik-unik,” jelas Gustra ketika dijumpai di sela-sela acara pada Sabtu (17/12/2022) sore.

Foto: Gustra Adnyana, Manajer Komunikasi UAM. -NGURAH RATNADI

Kado-kado Natal yang bisa diburu di UAM tersebut dapat berupa jewellery dari sekitar sepuluh peserta yang terlibat. Ada pula kado berupa pakaian murah yang bisa diburu lewat thrifting. Thrifting ini, dikatakan Gustra, menjadi favorit pengunjung baik untuk warga lokal maupun ekspatriat.

Selain itu, ada pula dari ranah kuliner seperti arak dari salah satunya jenama lokal yakni Chandu. Di samping arak, ada juga makanan kering selain makanan basah yang dijajakan. Ada pula makanan hewan peliharaan dan kerajinan lain yang menarik untuk dijadikan hadiah Natal dan tahun baru.

Gustra membeberkan bahwa sebelumnya UAM diadakan di akhir tahun ini, seperti biasanya peserta yang mendaftarkan diri telah dikurasi terlebih dahulu. Dari sekitar lebih dari 90 pendaftar, berhasil disaring menjadi 70 peserta.

Setiap peserta ini membayar biaya fasilitas seperti booth dan fasilitas lainnya sebesar Rp 300.000 untuk kuliner dan Rp 400.000 untuk non-kuliner.

Selain diramaikan tenant, UAM juga dimeriahkan dengan beberapa acara lain seperti talkshow, workshop, dan pertunjukan musik. Pada hari kedua, UAM akan kedatangan penyanyi lokal yang sedang naik daun yakni Jegeg Bulan lewat tembangnya 'Care Bebek'.

“Ubud Artisan Market bakal hadir kembali pada bulan Januari tahun depan,” tandas Gustra. *rat

Komentar