nusabali

Kunjungan ke Museum Bali Naik Signifikan

Gelar Museum Keliling untuk ‘Tarik’ Pengunjung

  • www.nusabali.com-kunjungan-ke-museum-bali-naik-signifikan
  • www.nusabali.com-kunjungan-ke-museum-bali-naik-signifikan

DENPASAR, NusaBali - Tahun 2022 pariwisata Bali perlahan mulai bergeliat setelah dua tahun bergulat dengan pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan pun meningkat drastis pada tahun ini. Imbasnya kunjungan ke objek wisata seperti Museum Bali juga ikut terdongkrak. 

Tercatat museum yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, ini mengalami lonjakan jumlah pengunjung yang signifikan jika dibandingkan jumlah kunjungan pada 2020-2021 ketika pandemi sedang berkecamuk. 

Sampai November 2022, Museum Bali sudah kedatangan 14.828 pengunjung. Jauh melampaui jumlah kunjungan di 2021 sebanyak 2.077, atau jumlah kunjungan di tahun 2020 sebanyak 7.330 orang. 

“Kalau saya bilang sudah merangkak naik,” ujar Kepala Seksi Edukasi dan Preparasi UPTD Museum Bali Paeno, Jumat (16/12). 

Paeno mengatakan, selain menyambut wisatawan mancanegara dan domestik, Museum Bali sebagai salah satu institusi pendidikan juga melakukan pendekatan kepada pelajar di seluruh Bali. Pihaknya tahun ini melaksanakan program Museum Keliling ke sekolah-sekolah yang ada di sembilan kabupaten/kota di Bali.

“Satu kabupaten/kota satu SMP, pesertanya masing-masing sekitar 100 orang,” kata Paeno.  

Selain Museum Keliling, pihaknya juga menggelar sejumlah pameran temporer di Museum Bali untuk menarik minat masyarakat datang mengunjungi Museum Bali. 

Museum Bali berdiri sejak 1910, semula disebut Gedung Arca. Gagasan mendirikan Museum Bali dicetuskan pertama kali oleh arsitek WFJ Kroon yang sekaligus Asisten Residen Bali Selatan di Denpasar.

Paeno menjelaskan, saat ini Museum Bali terdiri dari empat gedung utama. Gedung Timur memiliki koleksi kegiatan pra sejarah Bali dan puncak-puncak kebudayaan Bali di masa lalu. Gedung Buleleng mengoleksi uang kepeng yang digunakan masyarakat Bali sebagai alat pertukaran. Sementara Gedung Karangasem banyak menyimpan simbol-simbol kebudayaan yang disebut cili sebagai lambang kesuburan. Terakhir Gedung Tabanan yang mengoleksi benda-benda pusaka berupa keris.

Tiket masuk ke Museum Bali harganya bervariasi. Tiket untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 50 ribu (dewasa) atau Rp 25 ribu (anak-anak). Sementara untuk wisatawan domestik tiket masuk seharga Rp 25 ribu (dewasa) atau Rp 10 ribu (anak-anak).

Ada juga harga tiket khusus untuk mahasiswa Rp 5 ribu dan pelajar Rp 2 ribu. Di samping itu Museum Bali juga membuka kesempatan untuk pembuatan foto prewedding di dalam areanya dengan biaya Rp 1 juta (mancanegara) atau Rp 500 ribu (domestik). 7 cr78 

Komentar