nusabali

LVRI Minta Perbaikan di Taman Makam Curastana

  • www.nusabali.com-lvri-minta-perbaikan-di-taman-makam-curastana

SINGARAJA, NusaBali
Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Buleleng meminta pemerintah memperhatikan dengan baik Taman Makam Pahlawan Curastana.

Sejumlah elemen data hingga penulisan di batu nisan makam pahlawan diminta untuk diluruskan. Permohonan itu diungkapkan saat ramah tamah Pemkab Buleleng bersama LVRI Buleleng, serangkaian menyambut HUT RI ke-77, Kamis (11/8) di Lobi Kantor Bupati Buleleng.

Ketua LVRI Buleleng I Wayan Suwanda mengungkapkan, ada sejumlah hal yang masih mengganjal veteran terkait data dan kondisi di taman makam pahlawan. Menurutnya pencantuman nama desa atau kampung halaman pahlawan penting dituliskan di batu nisan. Selain untuk kebanggaan ahli waris dan edukasi pengunjung, data itu menjadi kelengkapan sejarah.

Hal lainnya yang juga menjadi sorotan, beberapa data pahlawan masih simpang siur dan tidak sesuai. Suwanda menyarankan harus ada klasifikasi antaran pahlawan yang meninggal di medan perang dengan pahlawan yang meninggal pasca peperangan.

“Penulisan di batu nisan semua berpredikat gugur. Sebaiknya harus ada pemisahan. Kalau meninggal saat perang 1945-1949 itu gugur. Kalau pejuang yang dimakamkan selepas perang ditulis wafat,” kata dia.

Kekeliruan lain pada data pahlawan juga ditemukan seperti pencantuman tahun gugur. Suwanda mencontohkan data pada batu nisan 1 yakni I Gusti Putu Wisnu yang tertulis gugur tahun 1948. Padahal kenyataannya pahlawan I Gusti Putu Wisnu gugur di Puputan Margarana pada tahun 1946.

“Ini perlu diluruskan betul-betul. Ini tidak lain kepedulian kami terhadap monumen perjuangan yang dibangun pendahulu kita,” pinta Suwanda. Menurutnya Buleleng memiliki peran sentral saat pasca kemerdekaan. Sebab sempat terjadi perebutan bendera merah putih, dalam kapal perang Abraham Grace Belanda yang sempat obrak-abrik Pelabuhan Buleleng pada 27 Oktober 1945. “Padahal waktu itu baru saja kita Proklamasi Kemerdekaan tiba-tiba muncul pergerakan, sehingga ini yang mengobarkan semangat juang kita,” tutur dia.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengapresiasi para veteran yang masih tetap berpartisipasi memberikan pemikiran-pemikiran untuk membangun Buleleng. Utamanya dalam menghadapi tantangan kedepan yang luar biasa.

“Setelah kemerdekaan tantangan selanjutnya adalah bagaimana membangun baik itu sumber daya manusia maupun fisik (infrastruktur),” ujarnya Sutjidra. Dia juga mengatakan masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan seperti masalah sosial yang dihadapi sekarang yaitu pandemi, penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS yang masih merebak, dan radikalisme, membutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat.

“Buleleng begitu luas begitu banyak masalahnya yang tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Harus seluruh komponen berpadu untuk bisa membangun Buleleng yang kita cintai,” ungkap Wabup Sutjidra. *k23

Komentar