nusabali

Dua SMP di Kecamatan Selat Gelar Workshop Kurikulum Merdeka

  • www.nusabali.com-dua-smp-di-kecamatan-selat-gelar-workshop-kurikulum-merdeka

AMLAPURA, NusaBali
SMPN 2 Selat dan SMPN 3 Selat, Karangasem menggelar workshop untuk mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka. Workshop digelar di sekolah masing-masing, Selasa (26/7).

Kurikulum Merdeka lebih sederhana, para siswa hanya belajar tatap muka selama 29 jam per minggu. Ketua MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah) SMPN Karangasem I Made Dirga menjadi narasumber di SMPN 2 Selat. Made Dirga mengatakan, pelaksanaan Kurikulum Merdeka lebih sederhana dari Kurikulum 2013. Sebelumnya siswa belajar 38 jam seminggu, kali ini 29 jam seminggu. “Dalam Kurikulum Merdeka ada project tambahan namanya profile pelajar Pancasila,” jelas Made Dirga didampingi Kasek SMPN 2 Selat I Komang Arta. Saat pembelajaran berlangsung ada fasilitator project, pembelajaran menyangkut implementasi nilai-nilai Pancasila. Guru mengawali membuat modul. “Siswa belajar di luar kelas, melakukan praktek langsung,” tegas Made Dirga.

Misalnya pelajaran berdemokrasi, maka diimplementasikan dalam tahapan pemilihan Ketua OSIS, mulai dari pembentukan panitia, syarat-syarat calon yang mendaftar, hingga proses pemilihan sampai penetapan. “Siswa merasakan langsung, tidak berupa teori,” jelas Made Dirga. Sementara Kasek SMPN 2 Selat I Komang Arta berencana studi banding ke sekolah yang telah menggelar Kurikulum Merdeka agar mendapatkan gambaran, hasil dari pembelajaran yang telah berjalan selama setahun.

Sedangkan workshop di SMPN 3 Selat dengan narasumber I Ketut Latri. Pengawas managerial ini membawakan platform merdeka mengajar dan praktik penggunaan fitur-fitur platform merdeka mengajar. Sedangkan Korwil Disdikpora Kecamatan Selat I Ketut Mertayasa membawakan materi penguatan profil Pancasila. Workshop diikuti 31 guru. Kasek SMPN 3 Selat, I Ketut Mertayasa mengatakan, dalam implementasi Kurikulum Merdeka, sebenarnya sama-sama masih belajar. “Terpenting petunjuknya ada, nanti setelah setahun berjalan, barulah ketahuan hasilnya sehingga bisa dievaluasi,” jelas Mertayasa. *k16

Komentar