nusabali

Perusahaan-Korban Berdamai, Sopir Bus Bebas

Tabrakan Beruntun di Baturiti Saat Kuningan

  • www.nusabali.com-perusahaan-korban-berdamai-sopir-bus-bebas

TABANAN, NusaBali
Setelah berproses lebih dari dua pekan, peristiwa kecelakaan bus yang tabrak 10 kendaraan secara beruntun hingga sebabkan satu korban jiwa di Jalan Jurusan Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan diselesaikan dengan langkah Restorative Justice (RJ) di Polres Tabanan.

Seluruh korban sepakat menyelesaikan kasus secara kekeluargaan. Dengan langkah restorative justice ini, sopir bus Agus Supriyanto,38, yang sebelumnya menjadi tersangka statusnya dicabut dan segera dibebaskan. Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan langkah restorative justice dilakukan karena pihak keluarga sudah bersedia berdamai, selain itu pihak perusahaan bersedia mengganti rugi secara keseluruhan yang ditimbulkan dalam kecelakaan tersebut. “Jadi tidak semua masalah itu berakhir di pengadilan, karena sudah sepakat damai sehingga kasus ini diselesaikan dengan langkah restorative justice,” ujar AKBP Ranefli usai pertemuan antara pihak perusahaan bus dan korban di Mapolres Tabanan, Senin (4/7).

Menurutnya pihak perusahaan bus sangat kooperatif. Bahkan perusahaan sampai ikut mengikuti prosesi upacara korban Ni Wayan Wandani. Selain itu perusahaan bersama dengan para korban hingga Bendesa Adat setempat sudah bertemu untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Untuk memastikan, Polres Tabanan kembali mengundang perusahaan, bendesa adat, dan para korban ke Polres Tabanan pada, Senin kemarin. “Kita pertemukan mereka kembali, apa sudah benar sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Karena sebelumnya mereka sudah bertemu. Hasilnya memang sudah menyatakan kasus diselesaikan secara kekeluargaan,” tegasnya.

Sehingga untuk saat ini sopir bus Agus Supriyanto,30, yang sebelumnya dinyatakan tersangka statusnya telah dicabut dan dinyatakan bebas. Sopir asal Sidoarjo, Jawa Timur ini akan dibebaskan, Selasa (5/7) hari ini setelah mengurus administrasi. Begitu pula seluruh kendaraan korban yang ringsek akan segera dikembalikan setelah mengurus administrasi.

“Status tersangka dicabut dan dinyatakan bebas. Ini bukan tindak pidana kriminal, rem blong itu bukan dari awal, namun saat penggunaan yang tidak sesuai sopir kurang cakap, harusnya menggunakan gigi kecil tapi gigi besar. Jadi dari awal rem berfungsi dengan baik, namun saat kejadian, saat menabrak mobil Toyota Rush mendadak ganti gigi dan ganti rem sehingga menyebabkan rem itu panas,” tandas AKBP Ranefli.

Pihak perusahaan bus bersedia mengganti rugi seluruh kendaraan yang rusak akibat ditabrak dan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal, Ni Wayan Wandani sebesar Rp 30 juta serta akan menanggung biaya sekolah anak korban hingga jenjang SMA. Selain itu, juga ada penggantian untuk bangunan Pura yang rusak.

FOTO: Pertemuan seluruh pihak perusahaan, korban yang diundang Polres Tabanan untuk memastikan status diselesaikan secara kekeluargaan .-DESAK

Pertemuan kemarin digelar di Mapolres Tabanan pukul 12.00 Wita. Dari perusahaan hadir tiga orang yang merupakan pihak owner. Sedangkan dari korban juga seluruhnya hadir. Termasuk suami korban meninggal I Nyoman Sukadana hadir didampingi Bendesa Adat Pacung. Dalam pertemuan kemarin tampak suasana kekeluargaan.

Seperti diberitakan kecelakaan maut saat Hari Raya Kuningan terjadi di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (18/6) sekitar pukul 11.30 Wita. Satu unit bus pariwisata dengan nomor polisi B 7134 WGA menabrak sejumlah mobil dan kendaraan roda dua yang sedang parkir dan melaju.

Dalam peristiwa ini dilaporkan satu orang meninggal dunia. Warga tersebut bernama Ni Wayan Wandani, 30, yang ditabrak bus saat hendak ngelungsur banten. Selain menimbulkan korban jiwa kecelakaan juga mengakibatkan delapan orang luka-luka. Mereka yang luka-luka dibawa ke RSUD Tabanan dan Rumah Sakit Semara Ratih.

Informasi dihimpun, bus penyebab petaka yang dikemudikan Agus Supriyanto, 38, ini awalnya melaju dari arah utara (Bedugul) hendak ke Denpasar. Sebelumnya bus yang mengangkut 45 penumpang rombongan siswa dan guru SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya tersebut datang dari study tour ke Ulun Danu Beratan, dan berencana berwisata kembali ke kawasan wisata di Kabupaten Gianyar.

Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di selatan pabrik es, atau kondisi jalan sedikit menurun diduga bus naas ini mengalami rem blong karena sebelum menabrak sudah oleng tak terkendali. Selanjutnya bus menabrak mobil dan kendaraan di lokasi tersebut. Mobil yang ditabrak kebanyakan mobil pribadi milik warga yang sedang parkir serta menabrak mobil yang sedang melaju. Total ada 10 kendaraan yang ditabrak, 7 kendaraan roda empat dan 3 unit roda dua. *des

Komentar