nusabali

Made Iron Pertajam 200 Meter Gaya Dada

  • www.nusabali.com-made-iron-pertajam-200-meter-gaya-dada

HANOI, NusaBali
Keinginan Pande Made Iron Digjaya mempersembahkan medali bagi kontingen Indonesia pada SEA Games 2021 tak tercapai.

Walaupun catatan waktu terbaiknya di 200 meter gaya dada berhasil dipertajam, namun lawan-lawannya masih lebih cepat saat bertanding, Selasa (17/5) malam.

Iron menorehkan waktu 2 menit 18,12 detik. "Peringkat tiga atau peraih medali perunggu perenang Malaysia dengan catatan waktu 2 menit 17 detik. Sementara peraih emas dan perak adalah perenang Singapura dan Vietnam. Mereka merupakan peraih medali 100 meter gaya dada di SEA Games Vietnam," ujar Iron kepada NusaBali, Rabu (18/5).

Peraih emas diperoleh perenang Singapura, Maximillian Wei Ang dengan catatan waktu 2 menit 11 detik. Peraih perak perenang Vietnam, Thanh Bao Pham dengan waktu 2 menit 12 detik. Meski hanya berada di peringkat empat 200 meter gaya dada, Iron merasa hasil tersebut sudah memuaskan.

Lantaran waktunya lebih bagus ketimbang time trial kedua yang diselenggarakan PB PRSI, Jumat (22/4). Kala itu, catatan waktu Iron 2 menit 20,34 detik. Sementara dari sisi penampilan di 200 meter gaya dada SEA Games Vietnam, kata Iron, dirinya sudah tidak grogi lagi.

"Berbeda dengan di 100 meter, saya sempat deg-degkan. Di 200 meter, saya ada peningkatan dengan tampil lepas," terang anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Iron sendiri sudah menyelesaikan seluruh pertandingan yang diikuti. Berdasarkan rencana Iron pulang ke tanah air pada Jumat (20/5). Sisa waktu yang ada, Iron gunakan untuk mendukung perenang Indonesia lainnya yang masih berlaga. Iron berharap, perenang yang masih bertanding bisa mempersembahkan medali bagi tim Merah Putih.

Dihubungi terpisah, orangtua Iron, Putu Bagus Suputra Wijaya  mengaku tetap merasa bangga atas capaian anaknya di Vietnam. Semua itu karena persiapan sangat minim. Iron disebut berlatih di Pelatnas mulai 5 Maret 2022, kemudian 14 Mei 2022 sudah mulai bertanding di ajang SEA Games.

"Ini persiapan yang sangat minim, tapi hasilnya catatan waktunya sudah cukup bagus," tutur Putu Bagus Suputra Wijaya. “Kalau untuk nomor 100 meter gaya dada, dia dalam kondisi kecapean. Waktu itu datang ke Vietnam, kemudian harus mengikuti upacara pembukaan sampai malam, dan keesokan harinya langsung bertanding, hal ini membuat capaian waktunya tidak maksimal,” ungkapnya. *k22, dek

Komentar