nusabali

Pembangunan Infrastruktur dan Proyek Monumental Tuntas Jadi Kado Spesial

Refleksi HUT ke-418 Kota Singaraja Bangkit Berseri

  • www.nusabali.com-pembangunan-infrastruktur-dan-proyek-monumental-tuntas-jadi-kado-spesial

SINGARAJA, NusaBali
Hari ini Rabu (30/3) merupakan hari bersejarah untuk Kabupaten Buleleng. Hari ini merupakan peringatan lahirnya Kota Singaraja yang ke-418.

Kota tua dengan banyak sejarah dan kisah terus melanjutkan perjuangan pembangunan menjadi kota berkembang. Tidak terkecuali pada masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Keterbatasan gerak dan anggaran tidak membuat Pemkab Buleleng berputus asa. Kerja keras dan inovasi pemerintah didukung masyarakatnya terus diupayakan. Sehingga tetap mampu menjalankan pembangunan-pembangunan yang telah direncanakan dengan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Selasa (29/3) mengatakan momentum HUT ke-418, memprioritaskan upaya menjaga kota menjadi lebih bersih. “Menjaga bangunan-bangunan bersejarah. Sehingga bisa menjadi salah satu atraksi kebudayaan ke depannya,” ujar Bupati Buleleng dua periode ini.

Agus Suradnyana menyadari masyarakat Kabupaten Buleleng menginginkan pariwisata lebih berkembang. Namun, dengan rencana pembangunan bandara yang masih diupayakan, alternatif lain coba dijalankan. “Sambil menunggu, saya coba cari titik-titik yang bisa menunjang pembangunan. Orang melirik lingkungan dan sebagai destinasi di Buleleng. Maka dari itu mari kita jaga. Jangan dirusak. Malah kita dorong terus agar lebih baik lagi,” imbuh Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Atas komitmennya, dengan bangga Pemkab Buleleng terus menjalankan laju pembangunan infrastruktur. Selain pembangunan di bidang pendidikan, teknologi dan komunikasi, pertanian, Pemkab Buleleng juga melakukan pembangunan yang menunjang pariwisata, lingkungan dan kebudayaan. Di bawah duet kepemimpinan Putu Agus Suradnyana dan I Nyoman Sutjidra berkomitmen akan pembangunan yang berkelanjutan. Komitmen pasangan pimpinan daerah Kabupaten Buleleng ini telah meraih banyak pengakuan dan penghargaan atas keseriusannya menyeimbangkan pelestarian lingkungan dalam pembangunan.

Komitmen tersebut mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. Bahkan hingga 2021, Buleleng meraih Green Leadership Nirwasita Tantra tiga kali berturut-turut. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini diberikan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan. Salah satunya dengan program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan.

Upaya menyeimbangkan lingkungan dan pembangunan tersebut direalisasikan melalui pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno yang berlokasi di Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. RTH Taman Bung Karno merupakan salah satu mega proyek yang dibangun Buleleng dengan anggaran multiyears. Proyek RTH termegah di Buleleng ini dibangun sejak tahun 2017 silam.

Pengerjaan proyek RTH Taman Bung Karno memasuki tahap penyelesaian pada akhir tahun 2021 lalu. Total anggaran pembangunan RTH termegah di Buleleng ini sebesar Rp 32,76 miliar. Seluruh sumber anggaran selain dari APBD Kabupaten Buleleng pada tahap finishing 2021 lalu dibantu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Bali.

RTH yang dibangun di atas lahan seluas dua hektare lebih ini sangat representatif. Tidak hanya dirancang untuk tempat rekreasi masyarakat perkotaan, tetapi dirancang menjadi tempat wisata sejarah. Ikon RTH ini sesuai namanya dilengkapi dengan patung Ir Soekarno Presiden RI pertama. Patung Bung Karno setinggi delapan meter dibuat berbahan logam perunggu yang dipasang di atas pedestal setinggi enam meter. Patung Bung Karno di RTH ini dibuat dengan posisi tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang tongkat.

Dipasang menghadap timur untuk menggambarkan julukan Soekarno sebagai Sang Fajar dari Timur. Di bagian pedestal patung juga dihiasi dengan relief kisah cinta orangtua Bung Karno, yakni Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ni Nyoman Rai Srimben gadis asal Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Proyek monumental ini dibangun untuk memberikan edukasi sejarah Buleleng yang sangat intim dengan Sang Proklamator.

Selain itu, RTH Taman Bung Karno juga dilengkapi dengan panggung terbuka yang luas. Panggung ini juga dihiasi patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng sebagai latar panggung yang megah. Di bagian tenggara RTH Taman Bung Karno juga ada wantilan yang akan ditata sebagai museum mini untuk memamerkan barang-barang yang berkaitan dengan Bung Karno. Di dalamnya juga akan ditempatkan patung Bung Karno sungkem kepada Nyoman Rai Srimben. Keindahan RTH Taman Bung Karno yang juga menarik perhatian, yakni dengan keberadaan air mancur menari yang dihiasi warna-warni.

Sedangkan untuk wilayah perdesaan, tahun ini dibangun tiga jembatan penghubung dua desa. Proyek ini menjadi prioritas untuk memperlancar akses dan mobilitas masyarakat Buleleng. Ketiga jembatan tersebut menelan anggaran Rp 14,2 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat.

Sementara itu satu pencapaian pembangunan di Buleleng ada di bidang kesehatan. Pengembangan RSUD Buleleng sebagai rumah sakit tipe B di Buleleng terus diupayakan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Tahun ini, RSUD Buleleng telah memiliki ruang hemodialisa baru dengan kapasitas yang lebih banyak. Sebelumnya, RSUD Buleleng hanya memiliki ruang cuci darah dengan kapasitas 25 tempat tidur. Dengan rata-rata jumlah tindakan 50 hingga 70 per harinya.

Sedangkan di gedung baru kini bisa melayani 120 pasien per hari dengan kapasitas 60 bed. Pembangunan ruang hemodialisa baru ini dilakukan berdasarkan analisa pelayanan pasien cuci darah yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini merupakan upaya nyata Pemkab Buleleng melalui RSUD Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara umum. Seluruh capaian tersebut menurut Bupati Agus Suradnyana tetap menjadi pelecut upaya pembangunan daerah ke depannya. Terlebih perkembangan pandemi Covid-19 saat ini terus melandai, memberikan momentum untuk Kota Singaraja bangkit dari keterpurukan dan menjadi kota yang berseri ke depannya. Sesuai dengan tema HUT ke-418 Kota Singaraja yakni Singaraja Bangkit Berseri. *k23

Komentar