nusabali

ABTI Tunggu Keputusan KONI Bali

Bola Tangan Siap Tampil di Porprov

  • www.nusabali.com-abti-tunggu-keputusan-koni-bali

Sejatinya semua daerah siap mensukseskan Porprov. Apalagi kepengurusan Pengkab/Pengkot ABTI saat ini sudah ada di seluruh Bali. Hanya Karangasem masih penjajakan.

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Bali menunggu keputusan KONI Bali, apakah dipertandingkan resmi atau lewat jalur ekshibisi lebih dulu pada Porprov Bali XV 2022. ABTI Bali juga masih menunggu soal status bola tangan. Sedangkan dari hasil diskusi dengan petinggi KONI Bali, mekanismenya bola tangan dipertandingkan secara ekshibisi lebih dulu.

Menurut Ketua Pengprov ABTI Bali I Ketut Teneng, pihaknya sudah mengirimkan surat resmi ke KONI Bali, soal kejelasan bola tangan dipertandingkan do Porprov. Hal itu sesuai keputusan saat rancangan kerja provinsi (rakerprov) ABTI Bali beberapa waktu lalu.

"Jawaban tertulis KONI Bali belum kita terima soal pertanyaaan cabor bola tangan di ajang Porprov, tapi arahnya cabor yang belum pernah dipertandingkan resmi, patokannya wajib melalui ekshibisi lebih dulu," kata Ketut Teneng, di Kantor KONI Bali, Denpasar, Jumat (14/1),.

Ketut Teneng mengatakan, nanti akan dibahas lebih lanjut kepastian cabor yang dipertandingkan resmi atau melalui jalur ekshibisi.Yakni, akan ada rapat soal kepastian hal tersebut.

Saat ini, kata Ketut Teneng, KONI Bali masih fokus mempersiapkan Musyawarah Olaharaga Provinsi (Musorprov) KONI Bali dengan agenda pemilihan Ketua Umum KONI Bali periode 2022-2026.  Teneng juga menjelaskan, jika dipertandingkan resmi ABTI Bali sangat siap menggelar Porprov.

Pasalnya, kata Ketut Tenenang, kepengurusan Pengkab dan Pengkot ABTI saat ini sudah ada di seluruh Bali. Hanya Karangasem masih dalam penjajakan pembentukan pengurus ABTI. Sejatinya, kata Teneng,  semua daerah sudah siap mensukseskan Porprov.

"Di PON XX 2020 Papua bola tangan dipertandingkan resmi tanpa ekshibisi lagi, apakah di Bali sudah pernah dipertandingkan atau tidak, kami tidak tahu pasti karena cabor ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan saat itu belum ada digitalisasi. Arsipnya pasti tidak tersimpan dengan baik," tutur Ketut Teneng.

Teneng menambahkan untuk cabor baru memang melalui ekshibisi dulu, itu terjadi untuk cabor di pusat dan daerah. Menurutnya, Pengprov ABTI Bali menghormati keputusan KONI Bali, apapun yang diputuskan doa siap mengamankan dan melaksanakannya. *dek

Komentar