nusabali

'Bangkit dengan Air', Desa Adat Suwat Kembali Gelar Festival Air

  • www.nusabali.com-bangkit-dengan-air-desa-adat-suwat-kembali-gelar-festival-air

GIANYAR, NusaBali.com - Tidak ingin berlarut terlalu lama dengan suasana pandemi Covid-19 masyarakat Desa Adat Suwat, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar gelar Festival Air Suwat pada 28 Desember 2021 - 1 Januari 2022.

Sempat ditiadakan pada tahun 2020, kini krama Desa Adat Suwat menggelar kembali Festival Air Suwat yang telah rutin diselenggarakan sejak tujuh tahun silam.

"Sudah cukup berlarut dalam kesedihan dikarenakan pandemi Covid-19, kini waktunya masyarakat bangkit sesuai dengan tema festival tahun ini yakni Bangkit dengan Air," ujar Bendesa Adat Suwat Ngakan Putu Sudibya, Selasa (28/12/2021)

Selain bertujuan membangkitkan semangat masyarakat desa setempat, festival yang dilaksanakan di sebuah sawah dekat dengan Pura Dalem Suwat tersebut juga bertujuan untuk memberikan penghormatan terhadap keberadaan air sebagai sumber kehidupan, dan sebagai tema utama wisata yang akan dikembangkan di Desa Suwat.

"Secara niskala, sebagai umat Hindu di Bali, air berfungsi sebagai pelebur atau pembersih. Jadi kegiatan ini digelar untuk membersihkan hawa-hawa negatif di tengah masyarakat dikarenakan kekhawatiran dan kesedihan yang ditimbulkan oleh pandemi.  Selain itu kami berkomitmen untuk menjadikan Desa Suwat sebagai desa yang memiliki wisata air  terbesar di Bali," ungkap Ngakan Putu Sudibya.

Desa Suwat sendiri telah memiliki wisata air seperti Suwat Waterfall, dan Panglukatan Siwa Melah Angge, dan ke depannya akan terus mengembangkan wisata berbasis air, seperti membangun tempat terapi rendam kaki dengan ikan. "Jadi festival ini juga sebagai media pemersatu masyarakat agar bersama membangun potensi yang dimiliki oleh desa," jelas Ngakan Putu Dibya.

Pada kegiatan di hari pertama Selasa (28/12/2021) dimeriahkan berbagai perlombaan bernuansa permainan tradisional, di antaranya yakni perang bantal di atas batang bambu, lari lumpur, menangkap bebek, tarik tambang, berjalan di atas bambu, dan balap tarik upih (pelepah daun kelapa).

"Peserta adalah seluruh masyarakat Desa Adat Suwat,  anak-anak maupun dewasa, tidak terkecuali laki-laki ataupun perempuan," terang Ngakan Putu Sudibya.

Dengan berpakaian adat madya kegiatan perlombaan berlangsung dengan penuh suka cita, dan iringan baleganjur menambah kekhasan nuansa Bali dalam kegiatan tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Air Suwat Putu Partama mengatakan panitia yang berjumlah  25 orang hanya mempersiapkan event selama tiga hari saja. "Tahun ini tergolong sederhana karena tidak ada parade budaya seperti di tahun-tahun sebelumnya dikarenakan keterbatasan dana. Tapi kami tetap membulatkan tekad untuk menggelar festival ini sebagai media promosi juga tentang wisata serta potensi yang dimiliki oleh Desa Suwat," ucapnya.

Ngakan Putu Sudibya kemudian berharap agar pada kegiatan festival di tahun berikutnya dapat menggelar festival yang melibatkan seluruh masyarakat Bali, dan tidak hanya masyarakat yang berasal dari Desa Suwat saja. "Saya terinspirasi dari perang tomat yang ada di Spanyol, di sana kan semua orang bisa ikut baik masyarakat lokal hingga wisatawan asing," paparnya.

Perlu diketahui Festival Air Suwat merupakan kegiatan tahunan yang berlangsung setiap tanggal 28 Desember hingga 1 Januari. Dengan tiga kegiatan pokok besarnya, yang pertama yakni pelaksanaan berbagai kegiatan permainan tradisional di atas lumpur seperti yang telah terlaksana hari ini, kemudian di tanggal 31 Desember 2021 diadakan kegiatan mendak tirta, lalu puncaknya yakni pada tanggal 1 Januari 2022 yakni pelaksanaan perang air yang diadakan di catus pata (perempatan) Desa Adat Suwat.

Komentar