nusabali

Gadis 12 Tahun Digilir 4 Remaja, Videonya Viral

Korban-Pelaku Adalah Siswa di Tejakula

  • www.nusabali.com-gadis-12-tahun-digilir-4-remaja-videonya-viral

SINGARAJA, NusaBali
Video berdurasi 34 detik yang memperlihatkan adegan seorang gadis usia 12 tahun berhubungan badan secara bergiliran dengan empat remaja laki-laki, viral melaui pesan WhatsApp (WA), akhir pekan kemarin.

Semua remaja yang ada dalam video yang viral tersebut merupakan anak masih bawah umur berstatus pelajar dari Kecamatan Tejakula, Buleleng.

Dari informasi yang diterima NusaBali, gadis berumur 12 tahun dalam video syur tersebut disetubuhi secara bergiliran oleh empat orang remaja pria yang masing-masing masih berusia 14 tahun (1 orang), berusia 15 tahun (2 orang), dan berusia 16 tahun (1 orang). Mirisnya, orang yang diduga merekam adegan mesum tersebut juga anak masih bawah umur.

Viralnya video mesum ini sampai ke tangan para guru di mana remaja yang terlibat tersebut bersekolah. Pada akhirnya, pihak sekolah melaporkan kasus ini ke Polres Buleleng, Minggu (12/12) lalu. Saat ini, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Buleleng masih melakukan upaya penyelidikan, dengan memanggil orang-orang yang ada dalam video mesum tersebut untuk dimintai kete-rangan.

Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, mengatakan dari hasil penyelidikan Unit PPA Sat Reskrim, terungkap peristiwa mesum gadis 12 tahun digilir empat remaja ini terjadi Selasa (7/12) pagi sekitar pukul 10.30 Wita. Adegan mesum dilakukan di sebuah rumah kawasan Kecamatan Tejakula.

"Saat ini, kasus video yang viral tersebut masih ditangani. Ada empat pelaku dan satu korban (gadis usia 12 tahun, Red) yang sama-sama masih di bawah umur. TKP-nya di rumah teman salah satu pelaku," papar AKBP Andrian dalam keterangan persnya di Mapolres Buleleng, Jalan Pramuka Singaraja, Senin (13/12).

Berdasarkan keterangan empat remaja pelaku video mesum tersebut, kata AKBP Andrian, perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Hingga kemarin, korban dan empat pelaku yang berstatus pelajar masih dimintai keterangan oleh polisi. "Walaupun disebut atas dasar suka sama suka, tapi karena ini terjadi terhadap anak, maka tetap akan dilakukan upaya hukum dengan mengedepankan Undang-undang Perlindungan Anak," jelas AKBP Andrian.

Menurut AKBP Andrian, penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng masih mendalami terkait dugaan adanya transaksi sejumlah uang sebelum mereka melakukan perbuatan mesum. AKBP Andrian sendiri mengaku sangat prihatin, terlebih orang-orang yang beradegan seks dalam video itu semuanya merupakan anak di bawah umur

"Saya prihatin dengan kejadian ini, apalagi semuanya yang ada dalam video adalah anak di bawah umur. Harapan saya, tentu jangan sampai ini terulang lagi. Terhadap korban dan beberapa orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut, saat ini masih diperiksa penyidik. Kalau nantinya ada perkembangan lebih lanjut, segera kami sampaikan," katanya.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah di Singaraja, Senin kemarin, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika, mengatakan gadis usia 12 tahun yang ada dalam video mesum tersebut merupakan siswi Kelas VII salah satu SMP di kawasan Tejakula. Menurut Astika, setiap kejadian yang dilakukan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah, dilakukan penanganan oleh pihak sekolah.

Astika mengatakan, video persetubuhan pelajar yang viral tersebut di luar dugaan dari pihak sekolah. "Intinya, sekolah sudah intens menangani satuan pendidikannya. Saya harapkan orangtua siswa, pihak sekolah, dan para guru juga selalu melakukan sinegritas dan berkolaborasi dalam penanganan masalah kesiswaan yang ada di sekolah itu sendiri," pinta Astika.

Versi Astika, para ABG yang terlibat dalam video mesum tersebut saat ini masih dalam pembinaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Nantinya, setelah dikembalikan ke sekolah, anak-anak tersebut akan dilakukan pembinaan lebih intens oleh guru maupun dari pengampu bidang Bimbingan Konseling (BK) di sekolahnya. "Kami berharap tidak terjadi hal yang tak kita inginkan. Artinya, dari segi pesikologis, anak-anak bisa meraih hidupnya ke depan yang lebih baik," harap Astika. *mz

Komentar