nusabali

Atlet Berprestasi asal Bali Diarahkan Merapat ke NTB

Menpora Fokus Garap DBON di 10 Provinsi

  • www.nusabali.com-atlet-berprestasi-asal-bali-diarahkan-merapat-ke-ntb

DENPASAR, NusaBali
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali terus fokus menggarap program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2021 untuk 10 provinsi di luar Bali.

Yakni, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jakarta.

Sedangkan jika di Bali ada atlet  berprestasi, maka diarahkan merapat ke daerah terdekat yakni Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masuk program DBON.

Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali saat berbicara dalam acara Webinar Seminar Nasional 'Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2021'  Kerjasama Antara Siwo PWI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, di Grand Inna Bali Beach Sanur, Rabu (1/12).

Menurut Zainudin Amali, saat ini pihaknya belum bicara soal kemungkinan mengembangkan ke luar 10 provinsi yang ditetapkan masuk DBON 2021. Semua itu berdasarkan kemampuan dan fokus agar berjalan lebih dulu.

Bagi Menpora, saat ini yang terpenting DBON 2021 berjalan sesuai target duli. Evaluasi akan ada nantinya, termasuk 14 cabor program DBON akan ada degradasi dan promosi, bagi yang menunjukkan prestasi di Olimpiade.

Ke-14 cabor prioritas DBON itu, yakni atletik, bulutangkis, panjat tebing, senam artistik, angkat besi, balap sepeda, panahan, menembak, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu dan cabor pencak silat.

Menpora juga mengakui kontribusi Bali di bidang olahraga sangat dirasakan di level nasional. Hal itu terbukti di sejumlah cabor, baik  sepak bola, voli, karate, judo, angkat besi-berat, dan sejumlah cabor lainnya. Namun Menpora ingin fokus kepada 10 provinsi dulu karena orientasi menatap Olimpiade.

"Saya massif sosialisasi ke masyarakat soal DBON ini," tegas Zainudin Amali.

Menurutnya, sosialisasi dilakukan sebelum Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang menjadi payung hukum pengembangan olahraga di Indonesia. Dia menambahkan, DBON ini ditandangani pada Hari Olahraga Nasional ke 37 pada 9 September 2021 oleh Presiden Joko Widodo.

Menurut Zainudin, DBON menjadi roh UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). Proses pembinaan dilakukan secara konsisten dijalankan, meskipun ada pergantian pimpinan. Dia juga berharap DBON meningkatkan budaya olahraga dan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, karena payung hukumnya sangat kuat.

Menpora berharap program DBON mampu meraih prestasi puncak pada 2040-2045, yakni dengan masuk peringkat lima dunia pada Olimpiade 2044. Optimisme itu dibangun karena pembinaan olahraga dilakukan secara berjenjang, terstruktur, dan jangka panjang lewat tim koordinasi pusat dengan ketua dipegang Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.

Lalu ada kementerian sebagai koordinator dan anggota, hingga gubernur, bupati dan walikota dilibatkan juga sebagai ketua di daerahnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry via zoom meeting mengakui dari sisi prestasi, Bali sebenarnya dapat masuk DBON jika acuannya prestasi pada PON XX 2020 di Papua. Sebab Kontingen Bali masuk lima besar. Namun DBON acuannya adalah proyeksi Olimpiade.

Menurut Sugawa Korry, prestasi itu tidak kebetulan, tapi melalui kekompakan dan kerja keras semua pihak meraih prestasi. Bahkan, katanya, anggaran juga menjadi pendukung penting dalam kegiatan olahraga. Untuk itu harus ada satu sikap kebersamaan dalam membangun dan menggarap semua potensi secara menyeluruh. Tentunya dalam konteks memajukan prestasi atlet Bali. *dek

Komentar