nusabali

Empat Atlet Panahan Bisa Turun di PON XXI 2024

  • www.nusabali.com-empat-atlet-panahan-bisa-turun-di-pon-xxi-2024

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak empat atlet panahan yang tampil di PON XX 2020 Papua, masih dapat kembali berlaga di PON XXI 2024 di Sumut dan Aceh.

Yakni, Bucika Dinda Zahrevi Raharjo, Kadek Meilyana Syahrini, dan Ketut Ayu Sinta Aprilia, dan I Komang Gde Krishnanda Putera Kusuma.

"Dari sisi umur tidak ada masalah, karena saat PON XXI 2024 usianya masih di bawah 25 tahun," kata Sekretaris Umum Pengprov Perpani Bali, Infithar Fajar Putra, di Denpasar, Senin (25/10).

Menurut Infithar Fajar, saat ini usia keempat atlet itu masih 20 tahunan, sehingga tidak ada masalah tampil untuk PON selanjutnya. Namun dengan catatan kualitasnya masih dapat diadu di level nasional.

"Sebenarnya dari empat atlet itu, dua diantaranya berpotensi meraih medali emas. Terbukti saat kualifikasi Bucika Dinda Zahrevi Raharjo dan

I Komang Gde Krishnanda Putera Kusuma ada diperingkat pertama, tapi sayang saat pertandingan skoringnya terus menurun," tutur Infithar, yang juga Wakil Ketua I Pengkot Perpani Denpasar.

Menurut Infithar Fajar, penurunan skoring itu karena belum didorong secara maksimal. Sebab saat PON XX 2020 Papua hanya didampingi satu pelatih, tanpa manajer, dan tanpa terapis khusus. Mestinya antara pelatih nasional dan kategori compound itu dibedakan. Jadi bisa fokus memberikan pendampingan terhadap atlet.

"Saya masih ingat Bucika peringkat satu pada kualifikasi nomor nasional 40 meter, selanjutnya di pertandingan resmi terus menurun skoringnya. Ini dipicu minimnya jumlah pelatih dan tidak ada terapis khusus," tutur
Infithar Fajar.

Menurutnya, terapis khusus tidak bisa disamakan dengan terapis lainnya dengan cabor di luar panahan. Sebab, usai bertanding seri pertama ke seri berikutnya harus ada relaksasi yang pas dari terapis khusus, agar performance tetap terjaga.

Infithar Fajar mengatakan, akan ada evaluasi dan catatan khusus untuk PON selanjutnya. Sebab kalau skoring kualifikasi dipertahankan, dua medali emas menjadi milik Bali. Namun kenyataannya, panahan hanya mampu meraih satu medali perunggu lewat I Komang Gde Krishnanda Putera Kusuma di nomor compound perorangan putra. *dek

Komentar