nusabali

Prita Kemal Gani

  • www.nusabali.com-prita-kemal-gani

Mulai dari masa PR belum diperhitungkan, hingga di era sekarang yang memberi ‘posisi tersendiri’ bagi seorang PR, tak kurang sudah 20.000 lulusan PR dicetak Prita Kemal Gani.

Bidik Calon PR di Pulau Dewata

KECINTAAN Prita Kemal Gani terhadap dunia kehumasan telah memotivasi dirinya untuk memajukan dunia ini lewat pendidikan. Kini, usahanya yang tak setengah-setengah dalam mengembangkan bisnis yang ia rintis sejak 24 tahun silam itu, terbayar sudah. Selain sukses membawa LSPR menjadi salah satu sekolah kehumasan yang tepercaya di tanah air, ia juga  makin melebarkan sayap bisnisnya. Setelah sukses dan menjadi ‘brand’ dengan kampus di Jakarta-nya, Prita pun melebarkan sayapnya ke Bali. Sejak setahun silam, LSPR menjalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (The International Bali Tourism Institute).  Belum cukup di situ, kini kampus yang baru sudah diresmikan di Jalan Gatot Subroto Timur Denpasar pada Sabtu (6/8).

“Selama ini banyak mahasiswa dari Bali yang belajar di LSPR Jakarta. Karena itulah kami mendekatkan diri dengan Bali,” terang Prita. “Selain itu Bali adalah kota internasional dan di sini diperlukan public relations terbaik,” tambahnya.

Bahkan bukan hanya Bali saja yang disasarnya. Dubai di Uni Emirat Arab pun  sudah dalam bidikannya. Prita menyebut ada dua juta warga negara Indonesia di middle east yang haus akan pendidikan. WNI dalam berbagai bidang pekerjaan itu pun sebenarnya ingin mencari ilmu. Namun karena tidak memungkinkan untuk pulang ke tanah air, maka LSPR lah yang ‘jemput bola’. “Akan ada tatap muka maupun perkuliahan secara online,” cetus Prita.

Sementara itu saat pembukaan kampus barunya di Denpasar, sebelumnya juga dirangkaikan dengan workshop  dengan peserta mahasiswa LSPR Jakarta bersama perwakilan Web TV Asia, British Council, perwakilan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia di Bali. Peresmian kampus baru itu juga disertai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara LSPR dengan PHRI Bali mengenai sertifikasi dan  kompetensi Public Relation.

“PHRI Bali menyambut gembira kehadiran LSPR di Bali. Karena inilah salah satu upaya kita bersaing di masa MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Ini adalah salah satu upaya kita meningkatkan sumber daya berkompetisi di era MEA,” kata Sekretaris PHRI Bali, Perry Markus.

Peran PR pun disebut Perry sangat penting di masa sekarang. “Dulu PR gabung dengan department lain, seperti marketing. Tapi sekarang banyak  yang dibikin tersendiri. Ini berarti PR dianggap penting dan menentukan,” kata Perry.  Atas dasar itu pula Perry menyebut ada kans dan kesempatan luas bagi lulusan PR. “Apalagi Bali kehidupannya bergantung dari pariwisata,” tambahnya.

Sebelumnya Prita sendiri pernah menyoroti soal MEA.  Diakui jika dari aspek kompetensi dasar, praktisi public relations Indonesia  sudah cukup siap. Tapi disorotinya kelemahan dari segi bahasa. “Kalau Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina mereka lebih baik bahasa Inggrisnya karena dari kecil sudah terbiasa. Mereka bisa menulis bahasa Inggris lebih baik, mereka punya vocabulary lebih banyak. Tapi kalau dari segi teknik atau strategi kita tidak kalah dengan PR negara tetangga,” kata Prita seperti dikutip swa beberapa waktu lalu.

“Sekarang yang harus kita pikirkan bukan hanya MEA saja, karena kita sekarang ibarat tinggal di kapal besar dunia, karena kita sekarang ibarat tinggal di kapal besar dunia, isinya itu 193 negara di dunia. Kita dalam satu kapal global, jadi kita itu global citizen. Sekarang bagaimana kita menyampaikan pesan kepada orang non – ASEAN. Forbes mengatakan sebaiknya dunia melirik ASEAN harus dipimpin oleh orang ASEAN.” *


SELANJUTNYA . . .

Komentar