nusabali

Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Buleleng Raih Gelar Doktor

Kaji Layanan Aparatur di Kantor Perpustakaan

  • www.nusabali.com-sekretaris-dinas-arsip-dan-perpustakaan-buleleng-raih-gelar-doktor

SINGARAJA, NusaBali
Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng, Putu Dewi Puspitawati berhasil meraih gelar ‘Doktor Ilmu Pendidikan’ usai mengkaji kinerja pelayanan publik di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Buleleng.

Disertasi itu berangkat dari keresahan melihat sepinya pengunjung di Perpustakaan Daerah Buleleng. Dewi Puspitawati berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Kontribusi Primal Leadership, Motivasi Kerja, Iklim Kerja, Etos Kerja dan Landscape Perpustakaan terhadap Pelayanan Prima’. Pemaparan disertasi berlangsung saat sidang ujian promosi doktor di Aula Gedung Pascasarjana Undiksha Singaraja, Rabu (15/2) siang.

Dewi Puspitawati menjelaskan dirinya mengangkat judul tersebut dilatarbelakangi kunjungan di perpustakaan daerah Buleleng yang tergolong sangat rendah. Sementara jika dibandingkan koleksi buku-buku disebut cukup mutakhir, perpustakaan Buleleng tergolong uptodate, baik menurut jenis, ragam, maupun kebaruan buku-bukunya.

"Dengan hadirnya banyak buku-buku baru dan jenis serta ragam yang variatif seharusnya dapat mengundang pembaca yang lebih banyak dengan gairah baca yang tinggi serta frekuensi  datang serta kuantitas pinjam buku lebih tinggi. Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya," ujarnya.

Kata dia, Perpustakaan Daerah Buleleng minim pengunjung. Buku-buku terbaru yang dipajang pun masih seperti aslinya, terlihat baru dan secara kasatmata belum pernah ada indikasi dibaca. Oleh jajaran Dinas Arsip dan Perpustakaan, hal ini dianggap sebagai kemerosotan sehingga dilakukan pembenahan secara internal.

Ia pun mengkaji kinerja pelayanan aparatur sipil di Dinas Arsip dan Perpustakaan setelah dilakukan pembenahan tersebut. Salah satunya, mengenai layanan dari aparatur di dinas tersebut. "Harapan yang ingin dicapai adalah meningkatkan minat baca masyarakat, terutama para siswa agar memiliki reading habit, yang selama ini belum mampu dioptimalkan," bebernya.

Dewi Puspitawati mengakui proses menyusun disertasi memakan cukup waktu lama. Untuk proses penelitian saja memakan waktu hingga sekitar 6 bulan. "Pengerjaannya sudah dimulai sejak Covid-19, lewat daring. Komunikasi dengan staf saya untuk kuisionernya, ada sekitar 52 orang yang saya ambil sebagai subjek penelitian," ujarnya.

Ia berharap, hasil penelitian itu bisa digunakan, terutama di kalangan aparatur Dinas Perpustakaan. "Saya ingin implementasikan untuk tempat kerja saya. Dengan inovasi landscape perpustakaan, atur tata ruang, penempatan buku yang rapi, enak dan nyaman. Harapannya bisa meningkatkan reading habit, kunjung masyarakat ke Perpustakaan meningkat," tukasnya. *mz

Komentar