nusabali

Pijat Refleksi dan Obat Tradisional untuk Kencing Manis (1)

  • www.nusabali.com-pijat-refleksi-dan-obat-tradisional-untuk-kencing-manis-1

Diabetes Mellitus (DM) telah dikenal manusia sejak zaman dahulu. Sejak awal abad ke-19, komplikasi DM telah dikenal dan ilmu yang membahasnya berkembang sampai sekarang. 

DM ditentukan oleh faktor genetik dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. DM merupakan kelompok sindrom heterogen, karena faktor genetik dan lingkungan, ditambah dengan faktor-faktor lain yang memperberat.

DM merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Glukosa dibentuk di organ hati dari makanan-minuman yang dikonsumsi dan secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Insulin merupakan suatu hormon yang diproduksi pankreas yang berfungsi mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.

DM secara umum diklasifikasikan dalam dua bentuk, tipe I atau insulin dependent diabetes mellitus (IDDM) dan tipe II atau non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM), sedangkan American Diabetes Association menitikberatkan klasifikasi DM pada penyebab dari DM. Klasifikasi yang baru ini membagi DM atas empat kelompok, yaitu: DM Tipe I, DM Tipe II, dan DM Tipe Lain atau Khusus, serta Diabetes Gestasional.

DM tipe II dijumpai sebanyak 90-95 persen pada penderita DM. Epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidens dan prevalensi DM tipe II di berbagai penjuru dunia. World Health Organization (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM yang cukup besar untuk tahun-tahun mendatang. Untuk Indonesia, WHO memprediksi kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, jumlah pasien DM rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin. Ancaman DM terus membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 12-20 persen penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik di dunia orang meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan. Komplikasi DM terjadi pada semua organ dalam tubuh yang dialiri pembuluh darah kecil dan besar. DM menjadi penyebab kematian 50 persen akibat penyakit jantung koroner dan 30 persen akibat gagal ginjal. 

Selain kematian, DM juga menyebabkan kecacatan. Sebanyak 30 persen penderita DM mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan 10 persen harus menjalani amputasi kaki. Bahkan DM membunuh lebih banyak dibandingkan dengan HIV/AIDS. Untuk penderita DM, komplikasi bisa dicegah dengan mengendalikan kadar gula dalam darah.

Komentar