nusabali

Penataan Kawasan Perkotaan Telan Rp 8,6 Miliar

  • www.nusabali.com-penataan-kawasan-perkotaan-telan-rp-86-miliar

Kabupaten Buleleng melalui Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) bertekad mempercantik perwajahan wilayah perkotaan.

SINGARAJA, NusaBali

Penataan dan pemeliharaan itu menyedot anggaran hingga Rp 8,6 miliar, mulai dari pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) lanjutan dan penataan taman, lampu taman hingga pemeliharaan kolam air mancur.

Kepala Bidang RTH Dinas Perkimta Buleleng, Gede Melanderat seizin Plt Kadis Perkimta Buleleng Nyoman Suratini, belum lama ini mengatakan dari anggaran tersebut yang menelan anggaran besar adalah pembangunan lanjutan RTH Bung Karno sebesar Rp 5,8 miliar, selain juga pembangunan RTH di Rumah Jabatan Bupati sebesar Rp 1,7 miliar.

“Penataan kawasan perkotaan memang beberapa kita anggarakan untuk pembangunan lanjutan tiga RTH baru, seperti RTH Bung Karno dengan pembangunan patungnya, RTH Yuwana Asri menambah ruang ganti dan RTH Soenda Ketjil akan ditambah taman vertikal,” ungkap dia.Selain juga akan dilakukan penataan taman yang memang akan mulai dari nol di median jalan Lingga tepat di sebelah barat Pasar Banyuasri. Penataan taman median jalan itu akan dilakukan bersamaan dengan revitalisasi pasar. Selain itu pejabat asal Kubutambahan ini juga sedang mempercantik sejumlah taman di jalan-jalan protokol, dengan penambahan tanaman yang dapat menambah keindahan dan keasrian. Seperti taman sepanjang jalan Dewi Sartika, yang dianggarakan tahun ini, serta penambahan sejumlah pot tanaman di sejumlah titik kawasan perkotaan.

Sementara itu tahun ini pihaknya juga mengaku mulai melakukan pembenahan terhadap kolam-kolam air yang macet di sejumlah taman di Buleleng. Total ada enam kolam yang diagendakan menjalani proses pemeliharaan. Seperti dua kolam di RTH Bung Karno, kolam air mancur di Taman Panji Sakti, kolam bundaran Tugu Singa Ambara Raja dan tiga kolam di Taman Kota Ngurah Rai.

Ia pun tidak menampik, sejumlah kolam terkecuali kolam di RTH Bung Karno itu selama ini memang disebut mati. Padahal awal dibangunnya bertujuan mempercantik wajah kota. Kolam yang sebagian adalah kolam air mancur mandeg dan macet. Hal tersebut dikatakan olehnya karena memang sudah dibangun lama dan tidak pernah ada peremajaan. Pihaknya pun berkali-kali mencoba membenahi, namun hasilnya masih belum maksimal.

“Kolam air ini memang memerlukan pemeliharaan rutin, untuk menjaga airnya tetap jernih dan mesinnya tidak tersumbat lumut, ini sedang kami perbaiki, sehingga tahun depan, keberadaan kolam air mancur ini dapat dinikmati kembali oleh masyarakat,” kata dia. Selain peremajaan air dan pompa air mancur khusus di kolam air di taman Panji Sakti, simpang tiga Pasar Buleleng juga akan diganti sedikit dinding kolamnya dari keramik menjadi batu alam khas Buleleng. *k23

Komentar