nusabali

Gung Mas Luncurkan 'Ngrastitiang Bali'

  • www.nusabali.com-gung-mas-luncurkan-ngrastitiang-bali

Lagu ‘Ngrastitiang Bali’ diciptakan sekaligus menjadi judul album adalah untuk menanamkan cinta budaya Bali pada anak-anak.

DENPASAR, NusaBali
Di usianya yang masih sangat belia, Dewa Ayu Agung Istri Mas Widia Pradnya Suari Pemayun, 11, terus menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi. Setelah dua tahun proses rekaman, akhirnya gadis cilik yang akrab disapa Gung Mas ini resmi merilis albumnya yang berjudul ‘Ngrastitiang Bali’ bertempat di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, pada Minggu (20/5) siang.

Album ini berisikan tujuh buah lagu. Satu lagu dinyanyikan duet bersama adiknya, Dewa Ayu Agung Istri Mirah Widia Pradnya Suari Pemayun atau Gung Mirah, 5, dalam lagu berjudul Menghafal Abjad. Sedangkan enam lagu lainnya dinyanyikan sendiri oleh pelajar kelas V di SD Jambe Agung Batubulan itu, yakni berjudul Mebakti, Lubak, Hemat Energi, Meong Tampu, Juara Satu, dan Ngrastitiang Bali. Album ini diperkuat oleh Dewa Mayura, De Oka’s, Dek Artha, Gus Nox, serta Komang Raka sebagai pencipta lagu, serta aransemen Dek Artha dan videographer Yasa Sega.

Selaku arranger, Dek Artha mengakui bakat dan kemauan keras Gung Mas. Meski secara otodidak, nyatanya tidak sulit untuk mengarahkan Gung Mas dalam proses rekaman. “Secara otodidak, Gung Mas bisa nyari nada, nyari tempo, dia bisa dengan sendirinya tanpa les vokal. Sehingga tidak ada kesulitan yang berarti, hanya di awal saja yang memang membutuhkan waktu. Setelah lagu kedua, Gung Mas cepat menangkap dan langsung terbiasa,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Komang Raka yang dipercaya menciptakan lagu. Pencipta lagu kawakan ini menilai, Gung Mas memiliki kemampuan dan bisa dibuktikan dari karya yang dia kemas dalam album Ngastitiang Bali ini. Mang Artha merasa senang dan bangga, karena banyak penyanyi anak-anak, dan konten lokal Bali di ranah musik anak-anak sedang booming. Karena itu, dia memilih menciptakan lagu Ngrastitiang Bali untuk menanamkan cinta budaya Bali pada anak-anak.

“Saya berpikir, anak-anak memahami budaya sejak kecil itu sangat penting. Saya ingin bagaimana cara menanamkan budaya Bali itu lewat lagu. Pemahaman budaya ini kita tanamkan kepada anak - anak melalui bernyanyi,” ucapnya.

Proses rekaman memakan waktu selama dua tahun, hingga berhasil dirampungkan dalam bentuk album. Lamanya proses ini, menurut kedua orang tua Gung Mas, Dewa Agung Bagus Eka Pemayun dan Dewa Ayu Widiantari, karena mereka ingin mendukung bakat sang anak, namun dengan tidak mengganggu belajar akademiknya di sekolah. Proses rekaman dan perampungan album berikut video klipnya diambil saat ank-anak libur sekolah.

“Anak-anak tidak harus dijejali dengan akademik melulu. Nggak ada salahnya kalau kita mendukung keinginan anak untuk membuat lagu, selama itu tidak mengganggu proses belajar serta prestasi akademiknya di sekolah,” ujar sang ibu, Ayu Widiantari.

Ayu Widiantari menuturkan, ketertarikan Gung Mas dengan dunia tarik suara berawal dari idolanya yang juga menyanyikan lagu Bali anak-anak, seperti Gek Ninin dan Gek Vivin, serta Gek Amanda. Gung Mas sering melihat mereka di televisi. “Gung Mas ingin sekali seperti mereka. Jadi, selain bisa punya lagu, Gung Mas sekaligus bisa belajar bahasa serta memahami Bali sejak kecil. Harapan kami begitu,” ungkapnya.

Bagi sang ayah, Dewa Pemayun, kegiatan ini dinilai positif. Sehingga ketika anaknya meminta untuk bisa memiliki sebuah lagu, sebagai orang tua, dirinya sangat mendukung penuh, sekaligus memproduseri album ‘Ngrastitiang Bali’ ini. Hadirnya album tersebut, tentu menjadi salah satu motivasi tersendiri bagi keluarga. “Kami selaku orang tua hanya mendorong mereka agar kemampuan yang dimilikinya tersalurkan dengan baik. Terlebih ibunya juga punya pndangan ke depan dengan bakat-bakat ini. Astungkara bisa menghibur anak-anak seumurannya,” ungkap pria asal Jero Jambe, Banjar Tegaltamu, Batubulan tersebut. *ind

Komentar