nusabali

Sajikan Warna Musik Baru Lewat Lagu 'Tresna Kanti Mati'

  • www.nusabali.com-sajikan-warna-musik-baru-lewat-lagu-tresna-kanti-mati

Dengan beraneka warna musik ada di musik Bali, akan menambah khasanah bermusik

D’GO Vaspa Sajikan Warna Musik Baru Lewat Lagu ‘Tresna Kanti Mati’


DENPASAR, NusaBali
Menghasilkan sebuah karya musik dengan warna berbeda memang tidak mudah. Terkadang ada musisi yang mengikuti secara persis warna musik dari suatu band. Namun akan sangat baik jika karakter musik itu bermacam-macam, terutama di blantika musik Bali.

Hal ini diungkapkan seorang musisi Bali, D’Go Vaspa yang bersiap akan melaunching single berjudul ‘Tresna Kanti Mati’ di Vaspa Sesetan, Rabu (7/2) besok malam. Menurutnya, para musisi Bali harus menjadi dirinya sendiri tanpa harus ikut-ikutan band lainnya. Semakin banyak genre musik, blantika musik Bali akan semakin berwarna.

“Jun Bintang biarlah dengan ciri khasnya. Lolot dengan nuansa rock-nya. Leeyonk Sinatra atau KIS Band yang menciptakan bahasa aku-kamu dalam lagu-lagunya, biarlah mereka saja. Nah, musisi lainnya jangan ikut-ikutan. Harus bisa juga memberi warna beda. Menurut saya, di Bali belum begitu banyak kenal genre lagi,” kata D’Go Vaspa dalam jumpa media di Vaspa Sesetan, Senin (7/2).

Menurutnya, dengan beraneka warna musik ada di musik Bali, akan menambah khasanah bermusik. Nah, warna musik yang berbeda seperti yang disebutkan D’Go itu, coba dituangkan lewat lagu duetnya bersama dengan Tika Dewi. Setelah sempat vakum selama tujuh tahun, akhirnya D’Go Vaspa kembali lagi bermusik. Kali ini ia tampil sebagai penyanyi solo. Lagu ‘Tresna Kanti Mati’ diyakini memberikan warna musik baru bernuansa orkestra yang akan menambah kekayaan musik Bali. Namun tetap musik ini digarap dengan sesederhana mungkin mengikuti tren musik sesuai zaman.

“Saya garap secara sederhana, simpel, santai dan semaksimal mungkin. Saya rasa musik ini berbeda, dan rasannya belum ada di Bali yang warna musiknya seperti ini,” terang pria bernama Gede Arya Baruna itu.

Diakui, lagu ‘Tresna Kanti Mati’ bercerita tentang kisah cinta saling mengisi satu sama lain. Di saat senang maupun sedih mereka saling ada untuk mendukung setiap langkah dan masalah. “Lagu ini saya buat lagu cuma satu jam saja. Kisah saya sama istri sebenarnya, karena saya memang ingin juga sehidup semati sama istri saya,” ceritanya sembari tersenyum malu.

Lagu ini sebenarnya diciptakan tahun lalu. Awalnya sempat dibawakan oleh band bernama RPSG. Namun karena hasil rekamannya dirasa kurang sesuai harapan oleh D’Go sebagai sang pencipta, akhirnya ia sendiri mengaransemen lagu itu dengan sentuhan warna musik yang cukup berbeda dengan yang lain. Hingga saat ini, baik single maupun video klip telah rampung.

“Lagu ini berdurasi 4 menit 49 detik. Video klip kini sudah rampung. Kami mengambil lokasi di Villa Kerobokan dan Restoran Makan White Canny Renon,” katanya.

D’Go Vaspa sendiri sudah lama berkecimpung di blantika musik Bali. Pria kelahiran Kintamani yang lama menetap di Sesetan Denpasar tersebut selama ini merupakan sosok di belakang layar, yang banyak menciptakan lagu untuk band dan penyanyi sukses di Bali. Dia sempat bergabung dengan Reload Band tahun 2008 silam, dan mensupport band-band indie lainnya. Kini, setelah tujuh tahun vakum D’Go Vaspa tampil menjadi penyanyi solo. Dia juga mengatakan akan menelurkan satu album di tahun ini. *ind

Komentar