nusabali

Libur Lebaran, Wisatawan Serbu Joger

  • www.nusabali.com-libur-lebaran-wisatawan-serbu-joger

MANGUPURA, NusaBali - Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah hampir usai. Sebagian pelancong yang berlibur mulai meninggalkan Pulau Dewata. Tidak lupa mereka juga menyempatkan membeli buah tangan untuk dibawa pulang. Dari sekian banyak opsi oleh-oleh yang ada di Bali, Joger Pabrik Kata-Kata, Kuta, Badung menjadi top of mind para pelancong, khususnya wisatawan domestik (wisdom).

Dari sekian produk Joger, produk kaos/pakaian menjadi incaran konsumen.

Jacklyn, 37, pelancong asal Manado, Sulawesi Utara menjadikan toko ‘tolah-toleh’ ini sebagai pilihan utama memburu buah tangan. Kata dia, banyak opsi suvenir di Bali. Namun, produk yang seperti Joger tidak bisa ditemukan di tempat lain.

“Siapa pun yang datang ke Bali, beli oleh-olehnya pasti ke Joger, karena produk Joger itu 

cuma ada di Joger sendiri,” kata Jacklyn yang saat ditemui tengah menenteng kardus belanjaan berisi 12 buah item produk Joger, Sabtu (13/4).

Wistawan lainnya, Micky, 44, asal Jakarta menyebut produk-produk Joger identik dengan Bali. Untuk itu, dia bersama keluarga mencari buah tangan non makanan seperti kaos/pakaian di Joger Kuta. “Sudah ke beberapa tempat, di Joger ini nyari oleh-oleh seperti kaos dan pakaian. Saya habis total sekitar Rp 6 juta di dua tempat,” imbuh Micky ketika ditemui usai melunasi belanjaannya di kasir.

Joger sendiri memang sudah eksis dari 1981. Desain kaos dengan tipografi dan ‘kata-kata mutiara’ yang eksentrik menjadi ciri khasnya. ‘Joger Jelek Bali Bagus’ merupakan salah satu kutipan Mr Joger yang masih terngiang hingga detik ini.

Armand Setiawan Wulianadi, CEO Joger Pabrik Kata-Kata menuturkan, pihaknya menjual ciri khas Joger bukan Bali. Meskipun, Bali dan produk Joger sudah menjadi dua sisi mata uang di benak wisatawan. Kata Armand yang juga putra dari Joseph Theodorus Wulianadi alias Mr Joger, pada momen libur Lebaran ini, Joger Kuta memang tengah diserbu wisdom. Jumlah kunjungan toko dalam sehari pun mengalami peningkatan dari hari-hari biasanya.

“Lonjakan sudah terlihat pada 6 April sampai puncaknya itu 12 April dengan 3.447 pengunjung. Proyeksinya, keramaian ini masih akan terjadi sampai 16 April kalau melihat situs booking tiket yang masih penuh,” tutur Armand kepada awak media di Joger Kuta pada Sabtu siang.

Pada hari-hari biasa, Joger Kuta biasanya mendapat rata-rata 1.000 kunjungan. Namun, angka kunjungan puncak 3.447 ini belum menyentuh rekor pada periode yang sama tahun lalu yakni 5.412 kunjungan pada H+3 Lebaran.

Keramaian di Joger Kuta dimulai menjelang jam makan siang sekitar 10.00-14.00 Wita. Biasanya, Joger Kuta menjadi destinasi singgah sebelum wisatawan mengunjungi destinasi terdekat.

Armand merinci, penjualan oleh-oleh di Joger Kuta didominasi produk kaos/pakaian. Produk ini keluar 4.000-6.000 buah per hari selama momen libur Lebaran ini, dibandingkan hari biasa di angka 2.000 buah.

Kata pria yang juga Ketua Forki Bali, produk kaos/pakaian menyusun 50-60 persen komposisi produk Joger, begitu pula penjualannya. Di samping itu, ‘kaos kata-kata’ sudah menjadi roh Joger sejak awal perintisannya. “Kami di Joger tidak masuk ke lini produksi, hanya desain dan retail. Produksi dilakukan oleh plasma yang menjadi mitra kami. Selain itu, kami tidak menerapkan harga musiman, jadi tidak ada kenaikan harga untuk momen Lebaran ini,” tegas Armand.

Sementara itu, Joger tetap menerapkan jumlah maksimal pembelian setiap orang dalam sehari. Setiap pengunjung hanya diperbolehkan membeli maksimal 12 item dalam sehari. Joger juga mengaku tidak menggeber produksi. Di bawah nakhoda Armand setelah dipercaya melanjutkan usaha keluarga oleh sang ayah, dia berfokus pada kualitas. Sebab, aspek ini yang membuat konsumen kembali lagi. 7 ol1

Komentar