nusabali

STDL Panjer Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini dan Tapel

  • www.nusabali.com-stdl-panjer-gelar-lomba-ogoh-ogoh-mini-dan-tapel
  • www.nusabali.com-stdl-panjer-gelar-lomba-ogoh-ogoh-mini-dan-tapel

DENPASAR, NusaBali.com - Seolah tak ingin momen Nyepi berlalu begitu saja, ST Dharma Laksana (STDL) Banjar Kaja, Panjer, Denpasar Selatan kembali menggelar lomba ogoh-ogoh mini untuk ketiga kalinya. Kali ini, semangat berkarya dan melestarikan tradisi ogoh-ogoh terlihat jelas dari antusiasme peserta dan panitia.

Diadakan pada Sabtu (6/4/2024) di Balai Banjar Kaja Panjer, lomba ini mengusung tema "Meroket" dan diikuti oleh 49 peserta yang terbagi dalam tiga kategori: Ogoh-ogoh Mini Mesin (6 peserta), Ogoh-ogoh Mini Non Mesin (19), dan Tapel (24).

Ketua STDL, I Made Anggara Putra (Dek Dangdut), memberikan nilai 100 untuk antusiasme peserta.

"Semangat yang tinggi tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi STDL melaksanakan lomba ini," kata Dek Dangdut.

Ketua Panitia Pelaksana Lomba Ogoh-ogoh Mini, I Gede Putu Adi Satria Wibawa (Utuk), menjelaskan bahwa lomba ini diadakan setelah Nyepi karena banyak undagi-undagi yang fokus berkarya di ogoh-ogoh besar.

"Kami ingin kesiapan bagi para kreator dan waktu istirahat bagi pelaku seniman ogoh-ogoh," ujar Utuk.

Utuk menambahkan, tahun ini panitia membuka kategori baru yaitu Tapel dan berharap ke depannya dapat membuka kategori sketsa ogoh-ogoh dan ogoh-ogoh mini untuk anak-anak.

Pada kesempatan ini Dek Dangdut juga berharap agar keamanan di tingkat desa dan wewidangan banjar diperketat untuk menghindari kasus perusakan dan pembakaran ogoh-ogoh. "Marilah kita ajegkan seni budaya Ogoh-ogoh ini," imbuhnya.

Dek Dangdut berharap lomba ini dapat memberikan manfaat bagi STT dan masyarakat Bali, antara lain memberikan ruang bagi seniman muda untuk berkarya dengan ramah lingkungan, hingga mampu mengembangkan potensi generasi muda tanpa saling menjatuhkan.

Sementara Utuk pun berharap agar kejadian perusakan ogoh-ogoh di malam pangerupukan lalu menjadi pelajaran berharga dan aparat desa dapat memperketat pengawasan wilayah.

"Semoga kegiatan positif seperti lomba ogoh-ogoh mini dapat dilestarikan dan disorot dengan baik," harap Utuk.

Lomba Ogoh-ogoh Mini STDL menjadi contoh nyata semangat generasi muda dalam melestarikan tradisi dan budaya Bali. Diiringi dengan antusiasme dan kerjasama yang baik, kegiatan ini diharapkan dapat terus berkembang dan membawa dampak positif bagi masyarakat. *m03
 

Komentar