nusabali

Muncan Garap Lomba Pidarta Bahasa Bali

  • www.nusabali.com-muncan-garap-lomba-pidarta-bahasa-bali

AMLAPURA, NusaBali - Desa Adat Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem menggelar lomba pidarta antaranjar dengan 13 banjar adat, pada acara Bulan Bahasa Bali di Aula Desa Adat Muncan, Banjar Adat Gede, Desa Adat Muncan, Kecamatan Selat, Kamis (22/2). Para peserta lomba pidarta kebanyakan dari kelian banjar adat rata-rata.

Mereka rata-rata terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Bali sesuai sor singgih dan anggah ungguhing bahasa Bali. Secara teknis lomba tidak ada kendala.

Bertindak sebagai Ketua Panitia Jro Mangku Wayan Darma, dewan juri pidarta, Jro Wayan Rempuh Sudiani, I Nyoman Sudana, dan I Gusti Ayu Putu Rusmawati.

Jro Sudiani mengatakan, pidarta mesti sesuai pakem sor singgih bahasa Bali, sehingga terdengar lebih santun dan terhormat. "Juga ada ekspresinya, untuk menjiwai tutur yang disampaikan, sehingga mampu meyakinkan para pendengar," jelas Jro Sudiani, pensiunan guru SD, tersebut.

Secara teknis, kata Jro Sudiani, semua peserta tampil optimal, karena telah terbiasa berkomunikasi dengan masyarakat. Sehingga dalam lomba bersaing ketat untuk memenangkan juara.

Bendesa Adat Muncan Jro Gede Suena Putus Upadesa mengatakan, dalam lomba pidarta merupakan seni berbahasa dan kemampuan menuangkan ide yang bertujuan untuk menggugah masyarakat. Guna memperkuat argumennya, dalam pidarta terkadang diselingi mengutip pernyataan di buku atau kitab suci.

"Pidarta itu juga merupakan pengungkapan pikiran di depan umum, penyampaiannya bersifat informatif, agar mampu memberikan manfaat untuk para pendengar," kata Putus Upadesa.

Sebab, jelasnya, penyampaiannya mengandung ajakan, mengingatkan dan melarang melakukan sesuai yang berbahaya, bagi diri sendiri atau orang lain. Biasanya pihak yang berpidato namanya orator atau dalam bahasa Bali istilahnya pamidarta. "Dalam pidarta itu, kan memulainya ada mudra (judul), purwaka (pembukaan), isi (daging pidarta) dan penutup," katanya.

Selama ini lanjut Putus Upadesa, pidarta banyak macamanya, pidarta dadakan tanpa persiapan, pidarta tutur (lisan), pidarta sesuratan (pakai teks) pidarta arda tutur yang menggunakan ringkasan. "Kami gelar lomba pidarta, untuk mengembangkan bahasa dan aksara, sehingga bahasa Bali semakin lestari," tambah pensiunan polisi berpangkat Komisaris Besar Polisi.

Juara I lomba pidarta, I Jro Mangku Werdi dari Banjar Pakudangsih, skor 694, juara II Nyoman Budiana dari Tempek Dharma Laksana, Banjar Adat Gede skor 679 dan juara III I Ketut Suena dari Tempek Dalem, Banjar Adat Gede skor 676.

Sedangkan menurut I Nyoman Srigati, dewan juri nyurat aksara Bali tingkat SD mengatakan, kriteria penilaiannya bentuk aksara, kerapian, dan dalam menyurat tidak ada yang putus. "Tetapi banyak juga kurang rapi karena kertasnya tidak bergaris, padahal ini hanya menyalin," jelas Srigati. Sebagai juara I nyurat aksara Bali Tingkat SD putra I Putu Cahaya Wilyadi dari SDN 3 Muncan skor 694, dan kelompok putri Ni Putu Bintang dari SDN 3 Muncan, skor 708.7k16

Komentar