nusabali

Pecalang Diberikan Penguatan Jaga Keajegan Bali

  • www.nusabali.com-pecalang-diberikan-penguatan-jaga-keajegan-bali

SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah perwakilan pecalang desa adat se-Buleleng diberikan penguatan tugas pokok dan fungsinya sebagai petugas keamanan desa adat, di Gedung Kesenian Gde Manik, Kamis (28/12).

Pecalang tidak hanya mengawal kegiatan yadnya yang bertalian dengan desa adat, tetapi juga dapat membantu pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas sesuai dengan kondisi di lapangan.

Ketua Pasikian Pecalang Kabupaten Buleleng Made Mudita mengatakan, tugas pokok dan fungsi pecalang di masing-masing desa adat selama ini sudah berjalan dengan baik. Namun yang perlu ditingkatkan kedepannya menyoal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga memiliki nilai lebih dan mampu menjaga ketertiban desa adat.

Dalam upaya peningkatan SDM ini, Pasikian Pecalang Buleleng juga telah menyusun program bekerjasama dengan Polres Buleleng yang dikemas melalui bimbingan teknis (bimtek). Pecalang akan diberikan penguatan khusus tentang pengamanan acara yadnya dan penertiban penggunaan jalan yang tidak melanggar aturan.

“Kadang kala masyarakat menggunakan pecalang dalam mengatur lalu lintas saat upacara yadnya. Kita tingkatkan pemahaman dan aturan kewajiban pecalang itu sendiri yang notabene bertugas membantu polisi dalam mengatur lalu lintas tingkat wewidangan desa adat pada saat ada upacara kemanusiaan,” ucap Mudita.

Foto: Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika. -IST

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan, keberadaan pecalang di Bali sangat penting. Bahkan sesuai dengan Perda Nomor 4 Tahun 2019 Provinsi Bali tentang Desa Adat, jelas diatur soal keberadaan pecalang.

Pecalang memiliki peran penting tidak hanya sebagai petugas keamanan desa adat, tetapi juga bagian dari keajegan Bali.  Wisandika pun berharap pecalang di Buleleng harus memiliki komitmen kuat, sungguh-sungguh, konsisten dan menjadi teladan terdepan dalam menjaga adat dan budaya Bali.

Dalam kesempatan yang sama Wisandika menyebut untuk mewujudkan organisasi yang kuat, baik dan efektif, sangat tepat pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan. Menurut Wisandika penguatan kelembagaan dilakukan dengan upaya-upaya meningkatkan kapasitas baik institusi, sistem, maupun individual dalam memperbaiki kinerja organisasi secara keseluruhan.

“Mudah-mudahan setelah penguatan ini dapat menghasilkan pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi pecalang. Serta berpartisipasi aktif membangun kehidupan bermasyarakat di Bali dan Buleleng pada khususnya,” kata Wisandika.7 k23

Komentar