nusabali

Siswa Wajib Menggambar di Kertas

SMPN 1 Selat Implementasikan IKM P5

  • www.nusabali.com-siswa-wajib-menggambar-di-kertas

AMLAPURA, NusaBali - 476 siswa dari kelas VII, VIII, dan IX SMPN 1 Selat, Karangasem  wajib menggambar di kertas. Gambaran lengkap dengan menuangkan warna sebagai bentuk implementasi dari pengembangan pembelajaran IKM P5 (implementasi kurikulum merdeka, proyek penguatan profil pelajar Pancasila).

Hasil karya itu dipamerkan di ruang praktik ternyata banyak siswa berbakat bidang seni lukis. Tinggal mengoptimalkan bakat-bakat itu, terutama di dalam teknik menuangkan warna.

Kasek SMPN 1 Selat I Nengah Sikiarta mengakui, banyak siswa berbakat bidang seni lukis. "Ini hasil karya siswa melalui pembelajaran IKM P5, dengan topik menggambar di kertas," jelas I Nengah Sikiarta di ruang praktik SMPN 1 Selat, Banjar Gede, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (19/12).

Sikiarta mengatakan, menggambar  sebenarnya menuangkan ide dan imajinasi, sehingga akhirnya tercipta karya seni. Caranya menggoreskan warna dengan alat-alat gambar. Karya seni juga merupakan curahan hati seseorang, melalui beberapa teknik menggambar. Ada yang menggunakan teknik arsir dengan membuat garis-garis miring terlebih dahulu, teknik linier dengan mengandalkan garis-garis lurus dan melengkung. Ada juga teknik blok menghasilkan dalam bentuk siluet, teknik plakat terletak pada sapuan cat, ada juga menggunakan teknik aquarel dengan mengandalkan cat air atau tinta.

Dalam praktik pembelajaran P5 dengan tema menggambar, katanya, terlebih dahulu siswa menyiapkan alat-alat gambar, kemudian dapat pembekalan dari guru pembina. Saat, memulai menggambar dengan menentukan ide, kemudian membuat sketsa. Selanjutnya setelah gambar mulai terbentuk barulah memberikan pencahayaan menggunakan warna, berasal dari cat air, krayon, atau pensil warna.

Pembelajaran P5 itu, katanya, salah satu cara membimbing siswa agar mampu melakukan aksi nyata. Hal itu sebagai bentuk pendidikan penguatan kompetensi siswa dalam membentuk profil pelajar Pancasila.

Sesuai amanat Kemendikbud dan Ristek Nomor 56/m/2022, P5 itu kegiatan kurikuler berbasis aksi nyata. Tujuannya,  untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi siswa, di samping untuk mewujudkan karakter anak didik.

Ke depannya, anak didik jadi kompeten, berkarakter  dan bertindak sesuai nilai-nilai Pancasila. Pada akhirnya mampu mewujudkan siswa yang, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, barakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

"Tiap tahun tema P5 berbeda-beda, sebagai bentuk aksi nyata. Siswa juga merasa bangga punya karya nyata, bisa di bandingkan dengan karya rekan-rekannya," jelas pendidik dari Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, ini.7k16

Komentar