nusabali

Lomba Ogoh-Ogoh 2024 Ditiadakan, Yowana Gianyar Desak Disbud Bali Kaji Ulang

  • www.nusabali.com-lomba-ogoh-ogoh-2024-ditiadakan-yowana-gianyar-desak-disbud-bali-kaji-ulang

GIANYAR, NusaBali.com - Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar menanggapi wacana Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali untuk tidak menggelar lomba ogoh-ogoh menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 2024 dengan alasan tahun Pemilu.

Meski begitu, sejauh ini belum ada keputusan melarang pembuatan dan pengarakan ogoh-ogoh yang jadi domain desa adat. Hanya saja, untuk tingkat Provinsi Bali telah dipertimbangkan tidak bakal mengadakan lomba ogoh-ogoh.

Wacana ini memunculkan perdebatan di kalangan organisasi kepemudaan adat atau yowana. Yowana Gianyar sendiri menyayangkan pertimbangan sepihak yang diambil pemerintah tanpa ada rembuk bareng yowana.

"Itu kurang bijak. Jangan sangkutkan budaya dan tradisi dengan urusan politik. Tetap berkreativitas selama tidak melanggar hukum," ujar Pande Made Widia, Ketua Pasikian Yowana Gianyar kepada NusaBali.com pada Rabu (1/10/2023).

Widia mendesak Disbud Bali untuk melakukan paruman lebih dulu terutama dengan yowana sebelum mengambil keputusan final. Katanya, jangan sampai karena hajatan lima tahunan malah memutus ruang kreativitas para yowana.

Pemuda asal Banjar Penusuan, Desa/Kecamatan Tegallalang ini menegaskan, yowana sangat bisa diajak bekerja sama. Tinggal ditentukan batasan, rambu-rambu, dan imbauan untuk disepakati bersama sehingga kekhawatiran soal gangguan kondusivitas bisa dihindari.

"Kalau alasannya masalah kondusivitas dan kerawanan, aturan keamanannya bisa diperketat. Di masa Covid saja kami kondusif, ini kok urusan dekat Pemilu malah takut," tutur Widia, tokoh pemuda adat yang juga dikenal vokal.

Mewakili yowana se-Kabupaten Gianyar, Widia mendesak Disbud Bali segera mengevaluasi kebijakan lomba ogoh-ogoh tahun 2024 bersama para yowana. Kata Widia, lomba ogoh-ogoh adalah bentuk penghargaan terhadap kreativitas yowana.

Di samping itu, Widia juga meminta Disbud Bali memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan yowana. Apabila terjadi perubahan kebijakan sewaktu-waktu, agar yowana dilibatkan dalam pembuatan keputusan sehingga tidak menimbulkan kerancuan di lapangan.

Sebagai catatan, tahun 2024 menjadi tahun Pemilu paling sibuk sepanjang sejarah bangsa. Untuk pertama kalinya, tiga Pemilu yakni Pilpres, Pileg, dan Pilkada digelar serentak pada tahun yang sama.

Pilpres dan Pileg akan digelar pada 14 Februari 2024 sedangkan Pilkada Serentak pada September. Hari Suci Nyepi jatuh pada 11 Maret 2024, kurang dari sebulan setelah Pilpres dan Pileg.

Disbud Bali berpendapat tahun Pemilu yang sibuk ini tidak ideal untuk menggelar lomba ogoh-ogoh. Alasannya, menguras energi, potensi gangguan kondusivitas, potensi kerawanan akibat ketidakpuasan hasil lomba, dan kekhawatiran ditumpangi bermacam kepentingan.

Meski begitu, Yowana Gianyar berpendapat, situasi ini bisa dicari jalan keluarnya apabila dirembukkan bersama. Lomba ogoh-ogoh pada situasi pandemi Covid-19 dua tahunan ke belakang bisa menjadi bahan evaluasi. Lomba diminta tetap ada meski nantinya ada pengarakan atau tidak.

"Lomba ini harus tetap ada untuk menghargai kreativitas yowana meskipun ada pengarakan ogoh-ogoh atau tidak. Duduk bareng dengan kami. Jangan putus kreativitas yowana karena alasan yang tidak elegan di mata kami," tandas Widia. *rat

Komentar