nusabali

1.014 Pohon Semarakkan Pamnas Bonsai Gianyar, 21 Pohon Kelas Bintang

  • www.nusabali.com-1014-pohon-semarakkan-pamnas-bonsai-gianyar-21-pohon-kelas-bintang

GIANYAR, NusaBali
Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Gianyar menggelar pameran nasional (Pamnas) bonsai di Alun-alun Kota Gianyar.

Pamnas bonsai ini untuk semarakkan perayaan HUT ke 252 Kota Gianyar. Pameran menampilkan 1.014 bonsai, di antaranya 21 bonsai di kelas Bintang. Pamnas bonsai dibuka secara resmi pada Selasa (4/4). Pembukaan setelah dewan juri merampungkan penilaian.

Ketua Panitia Pameran Bonsai I Wayan Artana mengatakan, dari pohon kelas Bintang tersebut terdapat 9 pohon yang pernah mendapat best in show di pameran serupa di tempat lain. “Biasanya di kelas Bintang ada sekitar 12 sampai 15 pohon sudah wah. Kali ini, kita patut bangga ada 21 pohon di kelas Bintang. Hebatnya lagi ada 9 pohon yang telah mendapat best in show di tempat lain ikut tarung di Pamnas PPBI Gianyar. Jadi bukan saja bertabur bintang tapi juga perang bintang,” ungkap Artana.

Artana mengaku bangga karena dalam setiap event, Pamnas PPBI Gianyar selalu mendatangkan lebih dari 1.000 pohon. “Kami patut bangga karena Pamnas PPBI Gianyar selalu bisa menembus 1.000 lebih pohon yang bertarung di 11 kelas,” jelasnya. Rinciannya, di kelas Bintang ada 21 pohon, kelas Utama 23 pohon, kelas Madya 55 pohon, Pratama 120 pohon, kelas Prospek 242 pohon, Pratama Small 48 pohon, Pratama Mame 18 pohon, Prospek Small 203 pohon, Prospek Mame 76 pohon, Semi Pratama 129 pohon, dan Adenium 74 pohon. “Jadi ada 1.014 pohon yang tampil,” jelas Artana.

Di setiap kelas akan memperebutkan piala bergengsi best ten atau sepuluh terbaik dan best in class atau pohon terbaik di kelasnya. “Dari semua kelas kami siapkan best ten, best in class. Di kelas Bintang kami siapkan best champion dan dari kelas Utama ke bawah memperebutkan best in show,” lanjut Artana. Menghindari kontroversi yang akan membawa citra buruk bagi pamnas PPBI Gianyar, panitia mempersilakan para peserta untuk mempertanyakan kelayakan bendera kepada juri dalam acara sarasehan.

“Setiap perlombaan pasti ada kontroversi. Agar tidak menjadi liar, kami akan bedah langsung dalam sarasehan. Para peserta yang ingin mempertanyakan kenapa pohon ini masuk, ini enggak atau lainnya, giring jurinya langsung ajak ke pohonnya untuk mendapatkan penjelasan,” terangnya. Sarasehan kali ini tidak hanya teori saja. “Kami langsung bahas pohonnya di tempat biar clear, tidak ada lagi polemik di media sosial. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai panitia,” tegas Artana.

Mendukung pohon endemic, Panitia Pamnas PPBI Gianyar dan pengurus PPBI Gianyar juga menyiapkan best spesies. Dari ribuan spesies pohon yang ada di Indonesia setidaknya 180 spesies direkomendasikan bisa dijadikan bonsai. “Kami ada juga best spesies tahun ini pohon sisir, dan tahun depan ficus local. Ini merupakan bentuk komitmen untuk memajukan pohon endemic Indonesia sebagai bonsai,” tandasnya.

Artana mengapresiasi banyaknya pebonsai yang ikut Pamnasi. Menurutnya dengan semakin banyaknya penggemar bonsai akan semakin banyak juga orang sabar. “Jadi pebonsai butuh kesabaran yang tinggi, tak cukup waktu 10 tahun kecuali instan membeli yang sudah jadi. Artinya semakin banyak penggemar bonsai semakin banyak juga orang sabar, semakin banyak orang sabar akan menjadi damai,” tegas Artana.

Ketua PPBI Cabang Gianyar I Gusti Bagus Adi Widhya Utama menuturkan, dalam pameran bonsai merupakan pertarungan antar pohon, namun menjadi ajang silaturahmi bagi pemiliknya. “Ini adalah ajang silaturahmi. Bukan kita yang bertempur tapi pohonnya yang bertarung bukan orangnya,” jelas pria yang akrab disapa Ngurah Bem ini. Juara bukan acuan dalam Pamnas bonsai melainkan ajang untuk bertukar pikiran antar sesama penghobi bonsai. “Saya harap sarasehan setelah penancapan bendera dipakai ajang berdiskusi untuk menambah pengetahuan kenapa pohon ini bisa dapat dua bendera. Kenapa pohon ini tidak. Jadi di sana kami mohonkan sekali lagi kepada seluruh rekan-rekan pecinta bonsai untuk menggunakan kesempatan sarasehan dengan sebaik-baiknya,” harap Ngurah Bem.

“Jadi setelah sarasehan tidak ada lagi yang ribut di media sosial karena ini adalah ajang silaturahmi,” lanjutnya. Ngurah Bem yang juga seorang birokrat di Pemkab Gianyar mengucapkan terima kasih atas partisipasi pecinta bonsai seluruh Indonesia yang telah membawa pohon terbaiknya dalam Pamnas PPBI Gianyar Tahun 2023. *nvi

Komentar