nusabali

Festival Nyurat Aksara Awali Bulan Bahasa Bali di Karangasem

  • www.nusabali.com-festival-nyurat-aksara-awali-bulan-bahasa-bali-di-karangasem

AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gede Dana secara resmi membuka kegiatan Bulan Bahasa Bali ke-5 tingkat Kabupaten Karangasem di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karangasem, Jalan Ahmad Yani, Amlapura, Kamis (2/2).

Kegiatan diawali festival dengan menghadirkan siswa SMP nyurat aksara pada daun lontar. Selain itu, kalangan Penyuluh Bahasa Bali mengetik aksara Bali pada komputer dengan program Bali Simbar Dwijendra. Bupati I Gede Dana mengingatkan selain festival juga ada beragam lomba. Tujuannya, agar budaya Bali tetap lestari. Festival bertujuan menyosialisasikan tata cara nyurat aksara Bali pada daun lontar dan komputer. Selain pelestarian budaya Bali melalui nyurat aksara Bali kata Bupati I Gede Dana, kegiatan ini juga untuk meningkatkan komunikasi yang baik dan benar sesuai sor singgih basa (tingkatan bahasa).

“Banyak sor singgih bahasa Bali pada kalangan anak-anak agak kurang. Banyak anak-anak langsung belajar bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Itu memang penting, tetapi penting juga menguasai budaya Bali,” jelas Bupati I Gede Dana.

Jelas Bupati kegiatan ini sesuai Pergub Bali Nomor : 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali ini dilengkapi dengan berbusana adat Bali tiap Kamis, Purnama, Tilem dan HUT kota atau kabupaten. Hal ini diatur Pergub Bali Nomor 79 tahun 2018.

Pada acara pembukaan kegiatan itu, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem I Wayan Astika menegaskan kegiatan tersebut dengan tema ‘Segara Kerthi : Campuhan Urip Sarwa Prani’. Festival nyurat aksara Bali pada daun lontar ini melibatkan 20 siswa SMP dan mengetik aksara Bali pada komputer melibatkan 20 Penyuluh Bahasa Bali. Menyusul lomba berikutnya, nyurat aksara Bali tingkat SD, ngwacen lontar usia 19 - 28 tahun, masatua Bali dari krama istri dan pidarta melibatkan peserta kelian atau bendesa adat. “Kami juga menggelar konservasi lontar, tata cara merawat lontar, melibatkan penyuluh bahasa Bali,” katanya.

Astika menambahkan, pemenang lomba akan mendapatkan penghargaan dalam acara Bali Kerthi Nugraha Mahottama. Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali, 2 -28 Februari, juga ada di tingkat sekolah, desa dinas dan desa adat se-Karangasem. Hadir pada acara itu, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD I Wayan Suastika, Sekda I Ketut Sedan Mertha, dan undangan lain.

Salah seorang peserta festival mengetik aksara Bali pada komputer, I Nengah Karya mengatakan kegiatan ini sebagai ajang sosialisasi ketik aksara Bali pada komputer. ‘’Sehingga jadi lebih mudah mendokumentasikan materi lontar,” jelas Penyuluh Bahasa Bali asal Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem ini. *k16

Komentar