nusabali

Cegah Musibah Kompor Mayat Meledak Saat Ngaben Massal, Libatkan Damkar dan Petugas Medis

  • www.nusabali.com-cegah-musibah-kompor-mayat-meledak-saat-ngaben-massal-libatkan-damkar-dan-petugas-medis

Ke depan desa adat juga harus memikirkan petugas pembakaran jenazah bisa difasilitasi pelatihan agar bekerja secara safety guna menghindari kejadian kompor meledak.

DENPASAR,NusaBali

Ngaben massal yang mengakibatkan korban terbakar dan meninggal dunia di Setra Desa Adat Selat Belega, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat (19/8) petang lalu membuat kalangan DPRD Bali prihatin. Komisi IV DPRD Bali membidangi pendidikan, adat, budaya dan kesehatan menyarankan setiap ngaben berskala besar, desa adat wajib melibatkan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan petugas medis dari Dinas Kesehatan (Diskes) atau Puskesmas.

“Kejadian ngaben dengan kompor meledak sudah kesekian kalinya terjadi. Memang musibah tidak bisa dihindari, namun ke depan dari sisi safety (keamanan) masyarakat perlu dilakukan upaya oleh pihak-pihak terkait. Seperti melibatkan petugas pemadam kebakaran (Damkar) dan dinas kesehatan, minimal puskesmas setempat,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta alias Gung De usai mengikuti sidang paripurna, di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (23/8) siang.

Pelibatan petugas Damkar menurut Gung De, bertujuan untuk mencegah ketika terjadi rembetan api di sekitar lokasi upacara. “Sudah sangat sering saat pembakaran jenazah palinggih Pura sekitar lokasi ada yang terbakar. Karena tidak ada penyediaan Damkar akhirnya api membesar dan menimbulkan kerugian material,” ujar politisi senior PDI Perjuangan yang juga Bendesa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Penyediaan Damkar juga untuk penanganan cepat jika ada kejadian kompor pembakaran jenazah meledak. “Sehingga dengan penyediaan petugas pemadam kebakaran pencegahan dini bisa dilakukan, sifatnya antisipasi, kalau terjadi musibah tidak fatal dampaknya,” tegas Ketua Depercab DPC PDIP Denpasar ini.

Dilanjutkan Gung De, untuk pelibatan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama secara medis ketika ada korban akibat kegiatan pembakaran jenazah. “Ini perlu dilakukan koordinasi berkelanjutan dengan stakeholder terkait, kita dorong pemerintah di kabupaten/kota memfasilitasi pihak desa adat untuk menyediakan damkar dan petugas kesehatan saat upacara ngaben berskala besar,” tegas Gung De.

Selain itu, ke depan desa adat juga mulai memikirkan petugas pembakaran jenazah bisa difasilitasi pelatihan, terutama bekerja secara safety, guna menghindari kejadian kompor meledak. “Petugas bisa dilatih, peralatan yang disediakan harus layak pakai. Kita prihatin dengan kejadian seperti ini terulang dan makan korban jiwa,” ujar Gung De.

Sedangkan untuk mengantisipasi kasus kebakaran saat berlangsungnya upacara ngaben perorangan maupun kolektif (massal), pihak desa adat bisa melakukan permohonan bantuan antisipasi ke petugas pemadam kebakaran. Hal ini di sampaikan Kepala Satpol PP dan Damkar Gianyar, I Made Watha. Kata dia, melihat kondisi belakangan ini banyak insiden kebakaran dan hal yang tidak diinginkan saat berlangsungnya upacara ngaben, masyarakat bisa mengajukan permohonan bantuan damkar. Hal ini sudah sering dilakukan oleh beberapa desa adat. "Ini perlu diketahui lagi oleh masyarakat, agar informasinya bisa sampai," ujarnya, Senin kemarin.

Hanya saja Kata Watha, armada Damkar milik Pemkab Gianyar saat ini jumlahnya terbatas. Selain itu pada setiap unit posko damkar yang tersebar di beberapa kecamatan tidak boleh kosong. Namun untuk antisipasi saat ngaben satu armada damkar sudah mencukupi. "Bisa dimohonkan untuk pencegahan kebakaran, hanya saja kita keterbatasan armada punya 14 buah tapi siap pakai 10 buah, yang lainnya dalam keadaan rusak," ujar Watha.

Untuk menjaga kewaspadaan saat puncak upacara berlangsung. Mengingat cuaca mulai terik dan angin bertiup cukup kencang. Selama ini beberapa desa adat atau masyarakat menyelenggarakan upacara ngaben sudah biasa memohonkan. "Dalam SOP kebakaran di setiap pos kebakaran  tidak boleh ada armada kosong tujuannya untuk antisipasi juga," imbuhnya.

Sementara tata cara permohonan bantuan bisa dilakukan dengan bersurat yang ditujukan kepada Kepala satpol PP dan Damkar Gianyar. Semasih ada armada pihak Damkar akan bantu. "Mohon dengan surat seperti biasa dari prajuru desa adat setempat, kalau masih ada armada di pos, kita akan bantu untuk atensinya," jelas Watha. *nat, nvi

Komentar