nusabali

RSUD Tambah Ruang Isolasi

  • www.nusabali.com-rsud-tambah-ruang-isolasi

Penambahan ruang isolasi dikarenakan kapasitas bed sebelumnya dengan total 51 bed terisi 90 persen lebih.

SINGARAJA, NusaBali

RSUD Buleleng akhirnya menambah ruang isolasi, menyikapi perkembangan kasus konfirmasi baru yang meningkat tajam. Satu ruangan yakni ruang Lely II, saat ini dimanfaatkan menjadi ruang isolasi dengan kapasitas 16 bed. Total kini RSUD Buleleng memiliki kapasitas bed isolasi Covid-19 sebanyak 67 unit.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Buleleng dr I Ketut Gede Agus Budi Wirawan, seizin Dirut RSUD dr Putu Arya Nugraha, ditemui Kamis (8/7) kemarin menjelaskan, penambahan ruang isolasi dikarenakan kapasitas bed sebelumnya dengan total 51 bed terisi 90 persen lebih. “Sebelumnya BOR (Bed Ocupancy Rate,red) RSUD mencapai 90 persen lebih itu yang menjadi acuan penambahan bed. Selain melihat perkembangan kasus konfirmasi baru yang terjadi saat ini. Mudah-mudahan yang 67 bed saat ini tidak nambah lagi,” ucap Budi Wirawan.

Dengan penambahan bed di ruang Lely II, tingkat BOR RSUD Buleleng saat ini disebut 70-80 persen jika menghitung pasien antrean di UGD. Budi Wirawan pun menyebutkan RSUD telah menyusun skema penambahan ruang isolasi baru lainnya. “Kami sudah susun plan A, plan B, jika tidak, kami upayakan ruang lain yang memungkinkan, namun itu perlu sarpras dan tenaga kesehatan yang perlu dipikirkan juga. Kami terus berkoordinasi dengan Pemda agar bisa kerjasama,” imbuhnya.

Direksi RSUD Buleleng juga disebut Budi Wirawan, akan merekomendasikan membuka RS darurat khusus penanganan pasien Covid-19 jika kondisi memungkinkan. RSUD Buleleng sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, juga telah membentuk grup degan RS lain di Buleleng. Jika kondisi terus memburuk, rencana pendistribusian pasien Covid-19 ke rumah sakit lainnya juga akan diupayakan untuk penanganan bersama. Dia juga menegaskan saat ini RSUD Buleleng juga memastikan kepada rekanan untuk ketersediaan 11 obat Covid-19 dan pasokan oksigen aman hingga 2-3 bulan ke depan.

Sementara itu peningkatan kasus konfirmasi yang signifikan dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, RSUD kembali mengetatkan jam berkunjung. Sejak pandemi Covid-19 2020 lalu, RSUD Buleleng telah meniadakan jam berkunjung dan jam besuk. Penunggu pasien juga dibatasi hanya seorang saja, secara bergantian. “Ini memang perlu waktu masyarakat bisa mengerti, yang penting komitmen bersama-sama demi kebaikan dan kesehatan semua. Dengan kondisi sekarang tidak ada toleransi lagi, kita harus tegas,” ungkap Budi Wirawan. *k23

Komentar