nusabali

Diserang Gerombolan Lebah, 1 Tewas, 2 Selamat

  • www.nusabali.com-diserang-gerombolan-lebah-1-tewas-2-selamat

Tiga petani diserang gerombolan nyawan (lebah) jenis Dinding Ai di tegalan Tempek Paku Aji, Banjar Abiantiying, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (28/12) siang.

Korban Made Samba yang dalam kondisi tubuh gemetar menahan rasa panas pasca disengat gerobolan nyawan, berupaya menyelamatkan diri dengan cara nyemplung ke dalam selokan berisi air. Dia pun berhasil terhindar dari serangan lebih fatal, hingga nuawanya selamat.

Begitu mengetahui keponakannya gincer gerombolan nyawan berbisa, Pekak Seden berusaha mendekati korban Made Samba, dengan maksud hendak memberikan pertolongan. Pekak Seden berteriak minta korban Made Samba agar menyembunyikan diri dengan cara menyelam di air. Arahan itu diikuti korban Made Samba.

Setelah korban Made Samba selamat, gerombolan nyawan Dinding Ai justru berbalik menyerang Pekak Seden. Bukan hanya itu, korban lainnya, Nengah Ngembeng, yang berada di lokasi yang sama, juga ikut diserang gerombolan nyawan. Korban Nengah Ngembeng tersengat di beberapa bagian tubuhnya, sebelum kemudian berhasil menyelamatkan diri dengan nyemplung ke selokan berisi air.

Setelah korban Nengah Ngembeng selamat, gerombolan nyawan Dinding Ai justru melancarkan serangan mematikan terhadap korban Pekak Seden. Walhasil, Pekak Seden langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP dengan kondisi penuh luka sengatan di bagian wajah.

Peristiwa maut serangan gerombongan nyawan Dinding Ai ini akhirnya terungkap setelah korban selamat, Made Samba, dengan tertatih-tatih berhasil kabur dari selokan. Korban Made Samba langsung menuju rumah warga terdekat, I Komang Sadi. Selanjutnya, Komang Sadi memberitahukan masalah ke kerabat korban.

Tak lama berselang, datanglah keluarga korban Pekak Seden dan Made Samba ke lokasi TKP di tegalan Tempek Paku Aji, Banjar Abiantiying. Saat mereka datang, korban Pekak Seden sudah meninggal. Keluarga beserta warga yang lain kemudian mengevekuasi jenazah Pekak Seden dari lokasi. Demikian pula 2 korban selamat, Made Samba dan Nengah Ngembeng, dievakuasi ke Puskesmas Selat untuk diberikan obat.

Jenazah Pekak Seden sempat dititipkan di Puskesmas Selat, sebelum kemudian diantar ke Setra Desa Pakraman Selat untuk dikuburkan, Rabu sore. Sebelum diantar ke setra, Perbekel Amerta Bhuana, I Wayan Suara, sempat menjenguk jenazah Pekak Seden di Puskesmas Selat.

Korban Pekak Seden berpulang buat selamanya dengan meninggalkan 3 anak dan 9 cucu. Sedangkan istri tercintanya, Ni Wayan Seden, telah lebih dulu meninggal karena sakit, 3 bulan lalu. Beberapa jam sebelum tewas disengat ribuan nyawan berbisa, korban Pekak Seden masih sempat gotong royong bersama krama lainnya di Banjar Abiantiying, Desa Amerta Bhuana, Rabu pagi.

Sementara itu, korban selamat Made Samba kemarin sempat selama 2 jam mendapatkan penanganan dengan diberi zat penawar racun. Setelah mendapat penanganan medis, kondisi korban Made Samba berangsur pulih. “Saya beruntung sempat menyelamatkan diri dengan nyemplung ke selokan. Saat itu, badan gemetar dan terasa kaku,” ujar Made Samba yang kemarin siang ditunggui istrinya, Ni Wayan Masih.

Ini untuk kedua kalinya dalam kutun satu setengah tahun terakhir terjadi musibah maut tewas disengat nyawan di wilayah Karangasem. Sebelumnya, 23 Maret 2015, musibah maut serupa menimpa Aiptu I Gusti Bagus Nyoman Suprapta, 51, anggota Polri yang kesehariannya menjabat sebagai Kasubnit Bimas Air Satpol Air Polres Karangasem. Kala itu, Aipti IGB Suprapta tewas ddisengat lebah di rumahnya kawasan Banjar Perasi Kaler, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem. * k16

Komentar