nusabali

Pelaku Pariwisata Mulai Jajagi Kerjasama

  • www.nusabali.com-pelaku-pariwisata-mulai-jajagi-kerjasama

DENPASAR,NusaBali
Niat  wisatawan mancanegara berwisata ke Bali semakin tampak. Sudah ada upaya penjajagan kerja sama antara kalangan pelaku pariwisata.

Daya Tarik Wisata (DTW) yang eksklusif dan otentik jadi pilihan wisman berwisata di Pulau Dewata. I Nyoman Suarma,seorang pelaku pariwisata asal Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng mengatakan Kamis (17/6).

"Terutama wisatawan Eropa sudah mulai menunjukan keinginan,"ujar Suarma, yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI)Bali.

Dikatakan Suarma, perkembangan positif menyusul informasi semakin kondusifnya penanganan Covid-19 di Bali. Beberapa operator biro perjalananan sudah melakukan penawaran kerjasama.

"Kira-kira paket apa yang bisa ditawarkan untuk dijual,"ujar Suarma. Kata Suarma penawaran kerjasama yang dia ketahui adalah wisatawan Eropa. Diantaranya dari Jerman. "Jadi sudah mulai ada, walau baru FIT (free individual tour) atau perseorangan," kata Suarma.

Namun yang jelas sudah mulai ada penawaran di pariwisata. Lanjut Suarma, wisman dari Eropa cenderung memilih daya tarik wisata(DTW) yang eksklusif, tidak ramai sehingga lebih  privasi dan aman serta nyaman. Selain itu didukung objek wisata alam, produk kerajinan yang otentik.

Di kawasan Bali Utara, kata Suarma banyak objek atau DTW yang memenuhi kriteria privasi, aman dan nyaman. Serta wisata alam maupun kerajinan yang masih otentik. Ada pembuatan garam tradisional, tenun tradisional dengan pewarna alam yakni dari kayu dan lainnya. "Itu kecenderungan wisata ke depan," ujar Suarma.

Sehubungan pandemi Covid-19 masih berlangsang, pelaksanaan protokol kesehatan mesti terus diperketat. Penanganan lalu lintas orang melalui pintu masuk diantaranya lewat pelabuhan mesti lebih ketat dan benar-benar selektif. Jangan sampai akibat tidak selektif dan tidak disiplin  memicu gelombang kasus Covid-19.

"Bali jangan sampai disibukkan dengan informasi dan isu yang tidak benar akibat direcoki,"ujarnya. Misalnya ada publik figur atau pesohor yang tiba-tiba mengaku terkena Covid-19 setelah berlibur ke Bali. *K17.

Komentar