nusabali

Sempat Tertimbun, Pasutri Renta Selamat Tanpa Terluka

  • www.nusabali.com-sempat-tertimbun-pasutri-renta-selamat-tanpa-terluka

Pasutri sepuh Jro Mangku Wisana, 94, dan Jro Mangku Istri Ketut Bukti, 90, selama ini hanya berdua di gubuknya yang berlokasi di Banjar Kayuputih, Desa Kayuputih Melaka, Buleleng, sementara anak mereka tinggal terpisah

Gubuk Ambruk hingga Rata dengan Tanah Saat Penghuninya Tidur Malam Hari

SINGARAJA, NusaBali
Sebuah gubuk yang dihuni pasangan suami istri renta di Banjar Kayuputih, Desa Kayuputih Melaka, Kecamatan Sukasada, Buleleng mendadak roboh hingga rata dengan tanah saat hujan disertai angin kencang, Selasa (20/12) malam. Ajaibnya, penghuni rumah, pasutri Jro Mangku Wisana, 94, dan Jro Mangku Istri Ketut Bukti, 90, selamat dari maut tanpa terluka.

Saat musibah terjadi, Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita, pasutri Jro Mangku Wisana dan Jro Mangku Istri Bukti tidur berdua di dalam gubuknya yang roboh. Kesehariannya, pasutri renta ini memang tinggal berdua di gubuk yang dibangun di atas lahan milik bule Australia tersebut. Mereka menempati gubuk tersebut sejak 3 tahun silam, sementara anak-anaknya yang sudah berkeluarga tinggal di tempat terpisah.

Kepada NusaBali, Jro Mangku Wisana mengakui ketika gubuknya ambruk hingga rata dengan tanah malam itu, dia dan istrinya, Jro Mangku Istri Bukti, berada di dalam kamar sempit ukuran hanya 2 meter x 2 meter. “Saya malam sudah tiduran, tapi belum pulas. Tiba-tiba, terdengar suara ‘ped’ dan seketika atap rumah tertarik ke depan dan langsung roboh,” cerita pekak (kakek) berusia 94 tahun ini saat ditemui NusaBali di bekas gubuknya yang rata dengan tanah, Rabu (21/12).

Gubuk yang ditempati pasutri renta ini memang sangat sederhana dan rawan ambruk manakala ada angin kencang. Gubuk berlantai tanah ini dibangun dengan dinding gedek (anyaman bambu), sementara atapnya sebagian dari senang dan sebagian genting.

Jro Mangku Wisana mengisahkan, setelah atap dan dinding gubuknya yang berbahan gedek roboh, dia dan istrinya tertimpa reruntuhan. Ajaibnya, mereka selamat dari maut tanpa terluka. Mereka berhasil keluar melalui celah reruntuhan. Begitu berhasil selamat dari maut, mereka langsung meminta pertolongan kepada tetangga terdekat. Selanjutnya, mereka mencari Kelian Dinas Banjar Kayuputih, I Ketut Wicana, yang tinggal tidak jauh dari rumahnya untuk melaporkan musibah tersebut.

Pasca musibah gubuk ambruk, pasutri renta Jro Mangku Wisana dan Jro Mangku Istri Bukti langsung mengungsi ke rumah anak laki-lakinya, I Nengah Wisana, 60, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi musibah. Hingga Rabu kemarin, pasutri yang ngayah sebagai pamangku di Pura Dadia-nya ini masih mengungsi di rumah sang anak.

Menurut Jro Mangku Wisana, dirinya tidak merasakan firasat buruk sebelum gubuknya ambruk. Hanya saja, sehari sebelum peristiwa, Senin (19/12), Jro Mangku Istri Bakti sempat mimpi aneh. Dalam mimpinya, perempuan sepuh berusia 90 tahun ini hendak menyeberangi sungai yang sangat lebar.

Hanya saja, niatnya untuk menyeberang dalam mimpi malam itu tidak kunjung terwujud, karena bibir sungai yang hendak dilaluinya semakin dalam. Akhirnya, Jro Mangku Istri Bukti ditolong oleh seorang perempuan yang mambawa pisang. Kemudian, Jro Mangku Istri yang juga membawa pisang dalam mimpi tersebut, menukar pisangnya dengan pisah milik perempuan penolong itu.

“Saya mimpi ditolong perempuan yang bernama Taman, ketika gagal menyeberangi sungai yang sangat lebar. Pisang saya juga dibawakan oleh perempuan itu, sehingga saya tidak jadi menyeberangi sungai yang sangat lebar tersebut,” tutur Jro Mangku Istri Bukti, yang kemarin mendampingi suaminya, Jro Mangki Wisana.

Sementara itu, puing reruntuhan gubuk pasuri Jro Mangku Wisana dan Jro Mangku Istri Bukti tampak sudah bersih, Rabu kemarin. Sebab, pasca musibah malam itu juga, warga sebanjar datang membantu bersihkan puiang-puing bangunan.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, Kelian Dinas Banjar Kayuputih, Desa Kayuputih Melaka, I Ketut Wicana, mengakui pemerintah desa masih berkoordinasi dan melakukan rembuk atas musibah yang menimpa pasutri Jro Mangku Wisana-Jro Mangku Istri Bukti. Pihak desa pun sudah langsung memberikan bantuan uang tunai kepada pasutri sepuh ini untuk keperluan sehari-hari.

“Kami tentu masih mengharapkan bantuan, agar bapak saya (Jro Mangku Wisana-Jro Mangku istri Buiti, Red) bisa membangun kembali rumahnya yang roboh. Talk masalah, walaupun hanya dengan rumah yang sangat sederhana, yang penting beliau punya tempat berteduh,” harap Ketut Wicana. * k23

Komentar