Ditabrak Dagang Bakso, PNS Tewas

Korban mengalami cedera kepala berat dan patah tulang leher. Korban juga mengeluarkan darah dari mulut, hidung, dan telinga yang menyebabkan nyawanya tak tertolong lagi. Kapolsek Kota Tabanan AKP Rahmawati Ismail mengatakan, korban tewas ditinggal kabur oleh pedagang bakso saat menjalani perawatan di IRD BSRUD Tabanan. “Kita cari ke kos-kosan pedagang bakso itu tidak ada di tempat,” ungkap AKP Rahmawati, Rabu (21/12).

AKP Rahmawati menambahkan, berdasarkan keterangan warga, pelaku juga sempat disiram kuah bakso yang panas. “Pelaku kurang hati-hati dan masih dalam penyelidikan,” ungkapnya. Sementara di rumah duka Mang Jojon Banjar Kelaci, Desa Dauh Puri, Kecamatan Marga nampak suasana duka menyelimuti. Berbagai pelayat dan krama berdatangan mengucapkan bela sungkawa dan mempersiapkan upacara korban yang akan dilaksanakan pada Saniscara Pon Wuku Ugu (24/12).

Ayah korban I Ketut Gatra, 70, belum bisa menerima kepergian anak bungsunya. Ayah tiga anak ini sesenggukan. Setiap ada pelayat ataupun kerabat yang mengucapakan bela sungkawa, ia tidak kuat membendung air mata. Apalagi diakui Mang Jojon adalah anak rajin dan penyayang.  “Kenapa anak saya yang duluan pergi, tidak bisa saya terima saat ini,” ujar Gatra sembari mengusap air matanya.

Dikatakan, anaknya yang PNS itu sering pulang untuk makan siang. Setelah itu kembali ke kantor yang berjarak sekitar 15 kilometer. Korban meninggalkan seorang istri, Ni Made Sukma Yanti, 34, dan dua anak yang masih kecil yakni Ni Wayan Asri Mulia Dewi, 6, dan I Made Anan Daneswara, 4.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tabanan, Roemi Liestyowati mengaku saat kehilangan Nyoman Sugiarta yang disebut pintar ngelucu. Sebelum kejadian, korban sempat berjanji dengan seluruh jajaran staf Dishutbun ‘nangkil’ ke Pura Luhur Batukaru akhir tahun ini. * cr61