nusabali

4 Remaja Gelandangan Dipulangkan ke Jawa Timur

Tak Kantongi Identitas dan Ganggu Ketertiban Umum

  • www.nusabali.com-4-remaja-gelandangan-dipulangkan-ke-jawa-timur

SINGARAJA, NusaBali
Belum genap seminggu Dinas Sosial Kabupaten Buleleng memulangkan 70 orang gepeng asal Karangasem, terbaru, empat gelandangan asal Jawa Timur dikembalikan ke daerah asalnya pada Senin (26/4) pagi.

Gelandangan remaja yang tiga orang di antaranya masih di bawah umur, diamankan Polsek Kota Singaraja di simpang empat Garuda. Mereka langsung diamankan karena kedapatan sedang mencoba menghentikan kendaraan besar untuk meminta tumpangan.

Keempat remaja asal Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya, Jawa Timur ini langsung diamankan karena tak membawa identitas diri dan dinilai mengganggu ketertiban masyarakat. Mereka di antaranya MSP, 19, asal Surabaya, Jawa Timur. Sedangkan tiga rekannya yang masih di bawah umur, yakni ZAZ, 13, MBS, 14, dan RFS, 17, asal Sidoarjo Jawa Timur.

ZAZ, satu-satunya perempuan dari empat remaja tersebut, menyatakan dia baru lulus SD. Semestinya dia melanjutkan sekolah ke SMP, namun dia pilih kabur karena mengaku bosan sekolah.

Gelandangan remaja ini mengaku berangkat dari Surabaya dengan menumpang truk kosong dengan tujuan Buleleng.

Remaja luntang-lantung ini dengan mudah dapat lolos dari pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, kucing-kucingan dengan petugas pengecekan dan bersembunyi di bak belakang truk. Rencana awalnya dari Buleleng mereka akan melanjutkan perjalanan lagi menuju Pantai Pandawa dengan menumpang truk lain. Namun sebelum mendapatkan tumpangan mereka keburu diamankan personel Polsek Kota Singaraja.

Keempat remaja tersebut setelah diamankan Polsek Kota Singaraja langsung diserahkan ke Dinas Sosial Buleleng untuk ditindak lanjuti. Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra ditemui di kantornya, keempat remaja asal Jawa Timur ini diamankan karena sudah melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. “Mereka datang tidak membawa identitas dan surat rapid tes sebagai persyaratan masuk ke Bali, bekal juga tidak bawa sama sekali. Ketika ditanya mereka akan mengamen untuk bekal, makan, dan sebagainya. Sehingga ini sudah masuk kategori gelandangan,” kata Kariaman.

Dinas Sosial mengambil langkah cepat dan memutuskan untuk mengembalikan mereka ke daerah asalnya, usai diberikan makan dan binaan. Keempat gelandangan itu pun sudah membuat surat pernyataan untuk tidak kembali ke Buleleng sebagai gelandangan.

Sementara itu ditemui sebelum dipulangkan ke daerah asalnya, MSP sebagai pimpinan gelandangan mengaku mengajak tiga orang temannya untuk berlibur ke Pantai Pandawa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Berbekal nekat tanpa identitas dan uang, mereka kabur dari rumah. “Maunya liburan ke Pantai Pandawa. Kalau saya sudah tiga kali ke Bali, teman-teman yang lain baru sekali ini. Kalau KTP memang belum punya, terus kalau tes Covid-19 tidak tahu harus pakai gitu,” ucapnya. *k23

Komentar