nusabali

Tim Labfor Polda Bali Selidiki TKP Penemuan Mayat Daha Lingsir

  • www.nusabali.com-tim-labfor-polda-bali-selidiki-tkp-penemuan-mayat-daha-lingsir

SINGARAJA, NusaBali
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali mendatangi lokasi penemuan mayat Ketut Mintaning, 66, daha lingsir (perawan tua) yang ditemukan tewas di tempat tinggalnya di Jalan Pulau Natuna Nomor 3, Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Selasa (30/3) siang.

Kedatangan tim Labfor ini untuk melakukan penyelidikan. Dari hasil olah TKP lanjutan di lokasi penemuan mayat tersebut, tim Labfor Polda Bali berhasil mengantongi sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan kejadian itu. Beberapa barang bukti kemudian dibawa tim Labfor untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut. Proses ini disaksikan langsung oleh Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan.

Kendati telah dilakukan olah TKP lanjutan, sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kematian korban Ketut Mintaning. Namun saat pertama kali ditemukan, korban yang sehari-hari berjualan sembako ini tewas dalam kondisi tengadah dan tangan terikat, mulut tersumpal kain, darah keluar dari telinga, perut kembung, kaki menekuk di pintu masuk kamar tidurnya.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan ditemui di lokasi mengatakan, kedatangan tim Labfor Polda Bali ini dari hasil koordinasi yang telah dilakukan sebelumnya oleh Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja, untuk melakukan investigasi lebih lanjut dalam penanganan kasus ini. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan olah TKP awal bersama tim Inafis Polres Buleleng.

“Ini untuk pembuktian secara ilmiah dari hasil olah TKP. Ada beberapa barang bukti ditemukan dan sudah dikumpulkan untuk dibawa oleh tim Labfor untuk pemeriksaan. Lebih rincinya barang bukti apa saja, nanti akan dilakukan gelar, barang bukti apa saja yang dibawa dan mana yang diperiksa tim Inafis,” kata Kompol Dewa Darma.

Menurut Kompol Dewa Darma, sejauh ini penanganan kasus ini masih tahap penyelidikan. Polisi masih menggali keterangan dari beberapa orang saksi. Namun dirinya enggan menyebutkan jumlah saksi yang telah diperiksa. “Proses masih penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Saksi sudah berapa, ini masih penyelidikan,” imbuh dia.

Disinggung kemungkinan adanya dugaan korban tewas dibunuh mengingat korban saat pertama ditemukan tewas dengan mulut tersumpal kain, Kompol Dewa Darma, enggan menyimpulkan. Pasalnya, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim forensik RSUD Buleleng, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

“Proses otopsi sekarang masih jalan, dan untuk hasilnya masih belum kami terima. Jadi sekarang kami belum bisa simpulkan itu (penyebab kematian korban) karena apa. Kan masih menunggu hasil otopsi, apakah kematian korban ada dugaan dibunuh atau mungkin ada sebab-sebab lain yang membuat korban meninggal,” tutur Kompol Dewa Darma.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang daha lingsir (perawan tua) yang tinggal di Jalan Pulau Natuna Nomor 3 Singaraja kawasan Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Ketut Mintaning, 66, ditemukan tewas dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal di kamar rumah kontrakannya, Senin (29/3) siang. Belum diketahui pasti, apakan daha lingsir berusia 66 tahun ini jadi korban perampokan atau apa.

Informasi di lapangan, kematian tragis korban Ketut Mintaning pertama kali diketahui keponakannya, Kadek Ayudiani, 30, Senin siang sekitar pukul 13.00 Wita. Ketika itu, Kadek Ayudiani yang tinggal terpisah sekitar 500 meter dari lokasi TKP, curiga melihat pintu rumah korban dalam kondisi terkunci. Ayudiani sengaja datang ke rumah korban untuk mengetahui kondisi bibinya. Maklum, korban yang tak pernah menikah hingga usia 66 tahun, sudah 2 hari tidak terlihat. *m

Komentar