nusabali

Harga Cabe Masih 'Pedas'

Diatas Rp 100 Ribu Perkilo

  • www.nusabali.com-harga-cabe-masih-pedas

DENPASAR,NusaBali
Dampak musim hujan yang menyebabkan tanaman cabe banyak mati dan rontok bunga maupun buahnya menyebabkan harga cabe rawit di pasar ‘keukeuh’ dengan harga lebih dari Rp 100.000 perkilo.

Pantauan harga di pasar Rabu (17/3) harga cabe rawit merah mencapai Rp 106.667. Harga tersebut mengalami penurunan cukup dalam yakni -12 persen dibanding Selasa (16/3), dimana harga cabe tembus Rp Rp 121.667 perkilo gram.

Walau demikian tetap saja harga di atas Rp 100 ribu merupakan harga yang ‘pedas’. Karenanya untuk kebutuhan rumah tangga, warga pun mengaku mengurangi penggunaan cabe.

“Ya karena harganya (cabe) mahal. Kita kurangi untuk irit. Apalagi sekarang penghasilan susah,” ujar Ni Nyoman Obi, seorang ibu rumah tangga, Rabu (17/3).

Dia menunjuk dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan  kondisi perekonomian secara umum lesu.

Dari data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, cabe khususnya cabe rawit merupakan komoditas yang harganya ‘melambung’ sejak beberapa waktu belakangan.

Dari 20 item  bahan pokok, cabe, baik cabe rawit dan cabe merah maupun cabe rawit/keriting yang harganya fluktuatif sampai di atas Rp 100 ribu. Sedang harga bahan pokok lainnya dalam kondisi stabil.

Beras premium misalnya, harganya Rp 11.833 per kilogram. Demikian juga minyak goreng, baik dalam bentuk curah dan kemasan harganya tidak mengalami lonjakan. Untuk minyak curah Rp 12.600 perkilo. Sedang minyak goreng kemasan Rp 15.333 perkilo.

“Untuk cabe masih tetap (tinggi),” ujar Kadis Perdagangan dan Perindustrian I Wayan Jarta Dikatakan pasokan cabe masih tetap sangat terbatas, sehingga harga cabe masih fluktuatif. “Usai hari raya (Nyepi) pasokan masih kurang,” ungkap Jarta. *K17

Komentar